Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah di Indonesia

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
3 Min Read
- Advertisement -

jfid – Ada sebuah tradisi yang telah lama berlangsung di kalangan masyarakat Jawa, sebuah tradisi yang mengikat mereka dalam kebersamaan dan kesukuan. Tradisi ini dikenal dengan nama Lebaran Ketupat.

Lebaran Ketupat biasanya dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 8 Syawal.

Tradisi ini pertama kali digelar oleh masyarakat keturunan Jawa-Tondano di Gorontalo pada tahun 1909. Sejak itu, tradisi ini telah menyebar ke berbagai daerah lainnya seperti Magelang, Rembang, Gresik, Pasuruan, Trenggalek, Kudus, Madura, Lombok, dan tentu saja, Gorontalo.

Lebaran Ketupat merupakan simbol kebersamaan dan kesukuan. Dalam tradisi ini, masyarakat biasanya menyajikan ketupat sebagai hidangan utama. Ketupat, sebuah hidangan yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa dan direbus, menjadi simbol dari tradisi ini.

Ad imageAd image

Namun, Lebaran Ketupat bukan hanya tentang menyajikan ketupat sebagai hidangan utama. Lebih dari itu, tradisi ini memiliki makna yang mendalam, yaitu mengajak seorang muslim untuk menjadi pribadi yang baik, luhur akhlaknya dan meningkatkan amalan ibadah.

Tradisi ini tidak lepas dari peran salah satu Walisongo, yakni Sunan Kalijaga. Pada saat itu, Kanjeng Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah yaitu, Bakda Lebaran yang merupakan tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah salat Idul fitri, dan Bakda Kupat yang merupakan perayaan sepekan setelahnya.

Dasar dari pelaksanaan lebaran ini ternyata dalam rangka merayakan selesainya pelaksanaan ibadah puasa 6 hari di bulan Syawal.

Puasa 6 hari di bulan Syawal dimulai pada hari kedua setelah hari raya Idul Fitri, karena pada hari pertama atau tanggal 1 syawal umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Puasa syawal tersebut kemudian akan berakhir pada tanggal 7 Syawal, sehingga Lebaran Ketupat ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 sebagai perayaan selesainya puasa 6 hari di bulan Syawal tersebut.

Lebaran Ketupat, sebuah tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad, terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Jawa. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas mereka, tetapi juga menjadi simbol dari kebersamaan dan kesukuan yang mereka bangun selama ini.

Jadi, jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Jawa pada saat Lebaran Ketupat, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kehangatan dan kebersamaan yang ditawarkan oleh tradisi ini. Dan tentu saja, jangan lupa untuk mencicipi ketupat, hidangan utama dalam tradisi ini.

- Advertisement -
Share This Article