Afganistan adalah negara yang mengalami krisis kemanusiaan yang kompleks dan kronis, yang dipicu oleh konflik berkepanjangan, ketidakamanan, kemiskinan, ketidakadilan, dan bencana alam.
Sejak invasi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya pada tahun 2001, Afganistan telah menjadi medan perang antara pemerintah yang didukung oleh Barat dan kelompok militan, terutama Taliban.
Meskipun ada upaya-upaya perdamaian dan rekonsiliasi, konflik di Afganistan terus berlangsung dan menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar.
Afganistan adalah salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun, ini tidak berarti bahwa agama Islam menjadi penyebab dari krisis kemanusiaan di negara itu.
Krisis kemanusiaan di Afganistan sebenarnya adalah akibat dari campur tangan asing, ketidakmampuan pemerintah, dan perpecahan internal.
Agama Islam hanya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ideologi, afiliasi, dan tuntutan dari berbagai kelompok yang terlibat dalam konflik, tetapi bukan menjadi sumber utama dari konflik itu sendiri.
Solusi untuk krisis kemanusiaan di Afganistan adalah penghentian segala bentuk konflik dan kekerasan di negara itu, serta pembentukan pemerintahan yang inklusif, sah, dan bertanggung jawab yang dapat menjamin perdamaian, stabilitas, dan pembangunan.
Masyarakat internasional, terutama negara-negara tetangga dan regional, harus mendukung proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afganistan, serta memberikan bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkesinambungan kepada rakyat Afganistan.
Rohingya: Etnis yang Terlupakan oleh Dunia?
