Menelusuri Jejak Kuno: Resep Kue Bikang Tempo Dulu yang Menggugah Nostalgia

alfiyah
By alfiyah
4 Min Read
Menelusuri Jejak Kuno: Resep Kue Bikang Tempo Dulu yang Menggugah Nostalgia
Menelusuri Jejak Kuno: Resep Kue Bikang Tempo Dulu yang Menggugah Nostalgia
- Advertisement -
Resep Kue Bikang Cungkil Anti Gagal ~ Jajanan Pasar Laris Manis Sepanjang  Masa - YouTube

Resep kue bikang tempo dulu biasanya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Bahan-bahannya pun relatif sederhana, terdiri dari tepung beras, tepung terigu, santan, gula pasir, dan ragi.

Proses pembuatannya pun terbilang mudah, namun membutuhkan ketelatenan dan teknik khusus. Pertama, tepung beras dan tepung terigu dicampur dengan santan dan gula pasir hingga adonan menjadi kalis. Kemudian, adonan difermentasi dengan ragi selama beberapa jam agar mengembang.

Setelah adonan mengembang, dituangkan ke dalam cetakan khusus yang terbuat dari tanah liat atau besi. Cetakan ini biasanya memiliki motif bunga atau bentuk unik lainnya. Adonan kemudian dipanggang dengan menggunakan tungku kayu bakar.

Proses pemanggangan memerlukan kejelian agar kue bikang matang sempurna dan tidak gosong. Api harus dijaga agar stabil dan panasnya merata. Kue bikang biasanya matang dalam waktu sekitar 30-40 menit.

Ad imageAd image

Menikmati Kue Bikang dengan Berbagai Cara

Kue bikang tempo dulu biasanya dinikmati begitu saja sebagai camilan atau hidangan penutup. Rasanya yang manis gurih dan teksturnya yang empuk menjadikannya camilan yang cocok untuk dinikmati bersama teh atau kopi.

Selain itu, kue bikang juga bisa disajikan dengan berbagai topping, seperti kelapa parut, gula merah cair, atau susu kental manis.

Kue Bikang: Lebih dari Sekadar Camilan

Kue bikang bukan hanya sekadar camilan lezat. Kue ini memiliki makna dan nilai budaya yang mendalam. Proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.

Menyantap kue bikang juga menjadi cara untuk mengenang masa lalu dan mempererat hubungan antar keluarga.

Menjaga Tradisi di Era Modern

- Advertisement -
Share This Article