Menanggapi penggeledahan ini, Khofifah menyatakan bahwa dirinya siap untuk bekerja sama dengan KPK dan berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil. “Saya mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi dan siap memberikan klarifikasi serta bantuan yang diperlukan dalam penyelidikan ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Surabaya.
Berdasarkan laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Khofifah tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp24,79 miliar. Kekayaannya meliputi 35 bidang tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp17,9 miliar, dua mobil Toyota Alphard dan Kijang Innova senilai Rp835 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp602 juta dan kas senilai Rp5,4 miliar.
Beberapa pengamat politik melihat kasus ini sebagai ujian berat bagi Khofifah menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, di mana ia diusung oleh beberapa partai politik untuk kembali mencalonkan diri. “Kasus ini tentu akan menjadi tantangan besar bagi Khofifah. Integritas dan transparansinya dalam menangani tuduhan ini akan sangat menentukan pandangan publik dan elektabilitasnya,” kata Arif Budiman, pengamat politik dari Universitas Airlangga.
KPK menyatakan bahwa analisa dan penyitaan barang bukti masih terus dilakukan untuk mendukung proses pembuktian. “Kami akan segera melakukan analisa mendalam terhadap dokumen dan bukti elektronik yang telah disita,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri. Proses ini diharapkan dapat memberikan titik terang terkait sejauh mana keterlibatan Khofifah dalam kasus ini.
Kesimpulan
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Khofifah Indar Parawansa menambah panjang daftar kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan pejabat tinggi. Masyarakat kini menanti kelanjutan proses hukum ini dengan harapan agar keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. Seberapa jauh kasus ini akan mempengaruhi karier politik Khofifah di masa depan, masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab.
