Konflik Antara Rokok dan Kesehatan Paru-paru Dampaknya Sangat Parah

Lukman Sanjaya
2 Min Read
- Advertisement -

jfid – Merokok memengaruhi tubuh secara luas, terutama paru-paru dan saluran pernapasan.

Asap rokok yang terhirup mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada lapisan paru-paru.

Pada perokok, produksi lendir meningkat, mengakibatkan penumpukan lendir yang dapat menghambat saluran udara dan menyebabkan masalah seperti batuk dan bahkan infeksi paru seperti bronkitis kronis.

Namun, ada kabar baik: ketika seseorang berhenti merokok, paru-paru dapat memulai proses penyembuhan tertentu.

Ad imageAd image

Penelitian yang diterbitkan dalam “European Respiratory Journal” pada tahun 2004 menemukan bahwa mantan perokok memiliki jumlah sel penghasil lendir yang lebih sedikit dibandingkan perokok aktif, menandakan bahwa berhenti merokok dapat mengurangi produksi lendir.

Studi pada tahun 2011 menyatakan bahwa mekanisme pembersihan lendir ini dapat kembali normal dalam waktu sekitar 15 hari setelah berhenti merokok.

Ini dapat menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami peningkatan produksi dahak pada beberapa hari awal setelah berhenti merokok.

Merokok juga dapat menyebabkan penurunan aliran udara ke paru-paru.

Namun, sebuah penelitian dari tahun 2000 hingga 2006 menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat meningkatkan nilai FEV1 (forced expiratory volume in one second) dalam waktu hanya 1 minggu.

Gejala seperti mengi dan sesak napas juga mulai membaik dalam waktu satu sampai dua bulan setelah berhenti merokok.

Paru-paru dari mantan perokok masih mampu menghasilkan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak.

Ini mengurangi risiko kanker pada mantan perokok dibandingkan dengan mereka yang masih merokok, bahkan bagi perokok berat selama 30 hingga 40 tahun.

Namun, ada peringatan bahwa beberapa kerusakan paru-paru akibat merokok bersifat permanen.

Dr. Kate Gowers, ilmuwan dari University College London, mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi kanker dari sel-sel paru yang rusak.

Jadi, meskipun merokok memiliki dampak buruk pada paru-paru, berhenti merokok bisa membantu paru-paru untuk pulih dan regenerasi secara perlahan.

Kecepatan proses penyembuhan ini bergantung pada lama dan seberapa parahnya kerusakan yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

- Advertisement -
Share This Article