jf
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
No Result
View All Result
Nulis
jf.
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
jf.
Menulis
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
Home Kolumnis

Wirang yang Berkepanjangan

by Heru Harjo Hutomo
07/29/2021
in Kolumnis
Reading Time: 4 mins read
2.2k
A A
0
Gambar ilustrasi, "Petaka Melankolia" 35x47 cm, abu rokok di atas kertas, Heru Harjo Hutomo, 2017.

Gambar ilustrasi, "Petaka Melankolia" 35x47 cm, abu rokok di atas kertas, Heru Harjo Hutomo, 2017.

Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Radikalisme itu pada dasarnya sama sekali tak bermartabat. Dalam wujud kontemporernya di Indonesia ia lebih suka bersembunyi di balik daster para perempuan. Maka benarlah hasil kajian BNPT di tahun tahun 2020, di samping ditandai oleh fenomena urbanisasi radikalisme dan literasi masyarakat yang rendah, tanpa rasa malu ia juga memanfaatkan perempuan sebagai perpanjangan tangannya. Fenomena ini dikenal sebagai feminisasi radikalisme (Garda Depan Kesunyian, Heru Harjo Hutomo, https://jurnalfaktual.id).

Saya ingat salah satu ramalan Jayabaya yang terkenal itu. Di samping kelak pasar ilang kumandhange dan kali ilang kedhunge, juga ditandai oleh wanodya ilang wirange. Dalam hal ini “wirang” identik rasa malu yang secara asosiatif mengacu pada kemaluan. Dan terbukti telah beberapa kali terorisme kontemporer di Indonesia pernah menggunakan para perempuan sebagai mesin teror. Selangkah sebelum terorisme, pada tahap intoleransi dan radikalisme, kita pernah disuguhi oleh fenomena “laskar emak-emak” yang tak tahu malu yang kentara menjelang pilpres 2019 yang lalu.


Dengan fakta wis wani wirang ini, maka lengkap sudah ramalan Jayabaya terbukti. Entah sejak kapan pasar-pasar memang sudah kehilangan gaungnya ketika Bumi semakin sesak dan kali-kali tak lagi banyak yang menjajaki kedhung-nya. Selain pasar-pasar telah kehilangan daya saingnya dengan mall, atau secara metaforis merebaknya konsumerisme dan konsumtivisme yang menandai pergeseran proses jual-beli tradisional, banyak ustadz dan kaum cerdik cendekia tak lagi mujarab ucapannya ataupun berisi ilmunya.

Baca Juga

Politik Rendahan dan Lebaran di Pedesaan Jawa

Nggumun


Sikap wis wani wirang yang menandai perilaku tak bermartabat memang sudah digambarkan oleh kisah-kisah pewayangan Jawa sejak dahulu kala. Sikap wis wani wirang ini, pada ujungnya, akan melegalkan upaya-upaya pelanggaran hukum ataupun nilai-nilai etis. Pada kasus Bathari Durga, secara rendahan Dewa Srani—anak angkat sekaligus pemuas birahi sang dewi kejahatan itu—membujuk sedemikian rupa “ibunya” untuk membujuk pula Bathara Guru agar memenuhi permintaannya. Dan ketika Bathara Guru terbujuk, maka kekacauan kosmologis sekaligus morallah yang terjadi. Sebab, ia adalah sang penguasa Triloka. Dalam pewayangan Jawa kekacauan ini dikenal sebagai “Gara-Gara.”


Sangat menarik ketika menautkan radikalisme dan terorisme kontemporer di Indonesia dengan hilangnya rasa wirang yang mengacu pada kelamin perempuan sebagaimana dinubuahkan oleh Jayabaya. Barangkali, karena pesona ambivalen yang dimilikinya, radikalisme dan terorisme di Indonesia seolah menjadi masalah yang seserius wabah corona dengan disahkannya berbagai produk hukum yang mengikutinya.


Dengan ramalan Jayabaya itu, maka klaim-klaim kesucian ataupun agenda-agenda luhur yang biasanya kerap melatari radikalisme dan terorisme patutlah dipertanyakan. Benarkah mereka sesuci dan seluhur itu mengingat metafora Jayabaya adalah kemaluan perempuan—wis wani wirang?




     

Advertisement. Scroll to continue reading.
Order Order Order
Share3640Tweet2275Pin820

Dapatkan pembaruan langsung di perangkat Anda, berlangganan sekarang.

Unsubscribe

Pos Terkait

Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

2 hari ago
10.1k

jfid - "Lika liku peradaban masyarakat Arab memunculkan kajian, riset sekaligus pemicu regulasi seluruh dunia...

Perang Rusia-Ukraina (foto: istimewa)

Menyoal Kecongkaan dan Hegemoni Barat atas Invasi Rusia terhadap Ukraina

3 bulan ago
10.1k

jfid - PERANG Rusia-Ukraina meletus (Kamis, 24/2/22). Dunia terkejut dan kalang kabut. Betapa tidak, dua...

Warga Desa Wadas/Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Masih Tentang Wadas

3 bulan ago
10.1k

jfid - Wadas mengusik nurani banyak orang. Mulai mahasiswa, aktivis, ilmuwan, akademisi sampai para pemuka...

Dr. Sirikit Syah, seorang Pengajar dan Pengamat Media

Tantangan Pers Indonesia Sekarang

4 bulan ago
10k

Oleh: Dr. Sirikit Syah (Pengamat Media) jfid - Dua puluh satu tahun Reformasi, pers Indonesia...

Load More
Next Post
Foto : H Ruslan Turmudzi, Anggota DPRD NTB asal PDI Perjuangan, saat berbagi di Desa Jelantik dan di salah satu desa yang ada di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Ruslan Turmuzi : Pengabdian itu Kebutuhan dan Saya Harus Ada untuk Mereka

Leave Comment
ADVERTISEMENT

Recommended

Rapim Daerah Pemuda Muhammadiyah, Doni Risadi di Tetapkan Sebagai Mandataris Ketum

01/31/2020
10k
Diskusi publik, Kilas Balik satu tahun kepemimpinan Zul-Rohmi (Foto: Lalu Nursaid)

Kinerja Gubernur soal Pariwisata Baik, Meski itu Program Nasional

09/19/2019
10k

Popular Story

  • Lukisan wajah Bupati Sumenep Achmad Fauzi (foto: jurnalfaktual.id)

    Apakabar Bupati Fauzi? Kemana Wabup Eva?

    9658 shares
    Share 3863 Tweet 2415
  • Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

    9219 shares
    Share 3688 Tweet 2305
  • Bersama MGPM IPA Sumenep, Prodi IPA UTM Madura Tingkatkan Kompetensi Mengajar Melalui Pendekatan STEM

    9109 shares
    Share 3644 Tweet 2277
  • New Historicism Sebagai Sebuah Kajian Sastra

    9342 shares
    Share 3737 Tweet 2336
  • Nomenklatur Kemenangan, 2024 Ganti Bupati Sumenep

    9306 shares
    Share 3722 Tweet 2327
Jurnal Faktual

© 2022

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Saran Translate

Terhubung

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.