Tradisi jangan Sampai Dipungkiri

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Ritual petik laut masyarakat Madura (foto: jurnalfaktual.id)
Ritual petik laut masyarakat Madura (foto: jurnalfaktual.id)

jfid – Penyadaran kolektif kepada masyarakat NU untuk melihat, menyadari, memperhatikan, dan menghargai keberadaaan dan fungsi seni budaya keagamaan bagi kehidupan masyarakat generasi kini dan mendatang. Kedua penggalakan masyarakat untuk memodifikasi seni budaya keagamaan yang terkesan kuno atau tradisional menjadi seni budaya yang modern, trend, dan menarik generasi kini.

Semisal, penambahan instrumen musik, atau pewarnaan dengan alat, gaya, dan lagu, atau polesan asesori bernuansa modern dapat mendongkrak daya tarik seni budaya keagamaan bagi generasai muda dewasa ini. pemanfaatan seni budaya keagamaan sebagai bahan pelajaran ekstra kurikuler di berbagai jenjang pendidikan, terutama jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penyebab dari hampir punahnya seni tradisi keagamaan dapat diidentifikasi karena sejumlah faktor, diantaranya karena kurang menarik lagi disebabkan oleh munculnya budaya global modern, seperti seni budaya jemblung (cerita wayang monolog), angguk (tarian), bongkel, ebeg, begalan, dan cowongan, dan kedua kurang memperoleh perhatian dari pemerintah, dan masyarakat umumnya.

Sebagai kaum muda NU kita harus menjaga dan melestarikan budaya dari para pendiri Nahdlatul ulama’. Ajaran tentang budaya dan seni sangat penting bagi kita. Gus Dur pernah mengatakan bahwa generasi NU adalah bukan hanya tahlilan dan sebagainya. Melainkan juga menjaga budaya dan seni dari para pendiri Nahdlatul ulama. Banyak dari kita khususnya para pemuda NU yang sering terpengaruh dengan budaya budaya yang itu melanggar dari budaya kita dan malah terpengaruh dengan budaya non NU.

NU (Nahdlatul Ulama) memang ormas Islam yang terkenal dengan berbagai amalan yang sering dilakukan secara berjamaah. Tradisi pewarisannya bisa dibilang cukup panjang yaitu dari generasi ke generasi. Kadangkala banyak juga yang mempertanyakan keabsahan tradisi dan amaliyah NU ini. Pesan KH Jamaluddin Ahmad, pengasuh PP Tambak Beras Jombang menanggapi santernya tuduhan dari berbagai kalangan yang menanyakan tentang keabsahan amaliyah yang selama ini kental dilakukan oleh para Nahdliyyin. “Kita amalkan saja, yang penting kita punya pegangan.Tidak usah kita dengarkan mereka”. Kata beliau. Dengan itu sebagai pedoman pemuda NU dalam menjaga tradisi dan amaliyah.

Pada umumnya, komunitas Nahdliyin memiliki tradisi keagamaan yang akomodatif terhadap berbagai bentuk tradisi lokal pra-Islam. Berbagai upacara lokal yang telah ada dalam masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, tetap dihargai dan dipertahankan. Serta mendapatkan maknanya yang baru dalam tradisi NU. Bahkan, adaptasi nilai-nilai ajaran Islam dengan berbagai tradisi dan budaya masyarakat pra-Islam, dinilai sebagai strategi penyebaran Islam yang relevan dan tepat. Demikian halnya dengan adaptasi nilai-nilai ajaran Islam terhadap berbagai nilai yang baru (dari manapun asalnya); juga merupakan proses yang wajar (normal). Pandangan yang akomodatif dan toleran mengenai tradisi dan budaya masyarakat seperti di atas, bagi kaum Nahdliyin, dinilai sejalan dengan prinsip dasar ajaran Islam yang menekankan pada kasih sayang pada alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Prinsip rahmatan lil ‘alamin tersebut dalam konteks tradisi dan budaya dirumuskan dalam sikap kolektif kaum Nahdliyin; yaitu menjaga dan melestarikan tradisi yang baik, yang telah ada dalam masyarakat dan mengupayakan hal-hal baru yang lebih baik.

Dengan adanya tradisi yang sifatnya urgen dalam keberlangsungan kehidupan sebagai warga Nahdatul Ulama’ maka kita wajib hukumnya untuk tetap melestarikan budaya tersebut karena banyak dari kalangan kita sendiri yang tidak merawat hal ini hal ini menjadi bahan acuan untuk generasi selanjutnya misalkan kita tidak bisa merawat tradisi tersebut maka kita juga bisa dikatakan orang yang gagal dalam ber-NU.

Penulis: Zainol Fanani
Pelajar NU Pamekasan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article