Sikap Kritis Mahasiswa!

bramadapp
2 Min Read

jfid – Kritik yang disampaikan oleh teman-teman BEM UI, ataupun BEM-BEM kampus lainnya, adalah kritik mahasiswa sebagai bagian dari civil society kepada Pemerintah. Mestinya yang merespon kritik itu adalah Pemerintah sendiri, bukannya malah pimpinan perguruan tinggi.

Pimpinan perguruan tinggi bahkan seharusnya memposisikan dirinya sebagai pelindung bagi mahasiswanya, dan bukannya malah jadi kepanjangan tangan kekuasaan.

Pihak yang bisa menilai apakah kritik yang disampaikan oleh teman-teman BEM UI itu proporsional atau tidak, serta berbobot atau tidak, adalah masyarakat, atau publik, bukan Pimpinan UI.

Kritik mahasiswa kepada pemerintah bukanlah sebuah tradisi baru, sehingga tidak pantas diberi perlakuan khusus, baik oleh aparat, apalagi oleh pihak pengelola kampus.

Para mahasiswa Indonesia, baik di Hindia Belanda, maupun di Negeri Belanda, dalam sejarahnya memang selalu memposisikan dirinya sebagai bagian dari tradisi pergerakan. Itu sebabnya, berbeda dengan tradisi akademis di negara-negara Barat, di mana mahasiswa hanya menjadi “student” biasa, maka para mahasiswa di Indonesia, dan umumnya negara-negara Dunia Ketiga, selalu menjadi bagian dari kelompok oposan. Jadi, mereka sudah biasa berposisi kritis terhadap kekuasaan.

Logiknya, kalau pada pemerintah kolonial saja mahasiswa kita berani mengkritik, mosok sama pemerintahan bangsa sendiri mahasiswa kita harus ditakut-takuti untuk mengkritik?!

Kampus Merdeka dimulai dari merdeka berpikir. Jadi, maju terus, kemerdekaan berpikir!

Bramada Pratama Putra

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article