Sejarah Berulang, Pakai Strategi Raden Wijaya

Rasyiqi
By Rasyiqi
5 Min Read

jfid – Perhatikan perbedaan narasi Trump dan Biden dalam debat terakhir di dalam debat pilpres terakhir ini. Trump mengatakan : we have atau we are. Sedangkan Biden memilih kata We will, is going to. Biden itu 42 tahun, politikus karir dan 8 tahun sebagai vice president sedangkan Trump baru 42 Bulan jadi Presiden. Harusnya Biden narasinya adalah we have bukan we will/going to. Karena Biden memang betul- betul Sleepy Joe.

Itulah telegram dari pengamat intelijen pertahanan negeri seberang ke saya kemarin. Saya pun sebagai pemerhati masalah geopolitik dunia membaca pesan tersebut langsung tergerak untuk menonton ulang debat pilpres Amerika yang tinggal 10 hari lagi, menuju hari pilihan raya tersebut.

Secara teknis, dalam hati rakyat Amerika saat ini sudah punya pilihan mana yang akan mereka pilih dengan kepastian 90%, tetapi 10% itu tetap make a different.
Dalam 10 hari terakhir kunci mengambil yang 10% itu menjadi sangat penting.

Inilah pelajaran bagi mereka yang minat menjadi PELAYAN PUBLIK, menjadi abdi masyarakat sebagai politikus, anggota parlemen, pemerintah daerah hingga pemerintahan pusat.

Di pemilihan raya tahun 2016 Trump kalah tipis di populer vote oleh Hillary Clinton namun di electoral vote menang telak 60% lebih memilih Trump. Jadi lah Trump presiden Amerika ke 45.


Apakah kali ini juga begitu?
Menurut saya, Iya!

Pengumuman Q3 atau Quartal 3 akan pertumbuhan GDP nasional Amerika naik 30% perkiraannya kemarin, kembali menimbulkan reaksi baru di publik yaitu euforia. Trump terbukti memang MEMAJUKAN Amerika.
Trump berhasil mengecilkan peran globalist cabal, cross border multinasional company milik Amerika berjaya dimana-mana di seluruh dunia, menguatkan retail manufaktur dalam negeri yang dulu apa-apa made in china menjadi produksi dalam negeri. Trump berhasil !

Strategi proteksionis Trump terbukti make America great again. Gaya Trump yang proteksionis, anti foreign direct investment dan mendukung DOMESTIC DIRECT INVESTMENT DDI, juga dolar go home dan quantitative easing uang mudah dengan printing money, membuktikan hasilnya selama pandemic covid kemarin dia berhasil melakukan banyak manuver ekonomi.

Tiongkok di sisi lain, Q3 atau quartal 3 juga naik GDP nya, di atas 4,5 %, ini luar biasa. Proteksionis Amerika dibalas strategi currency yuan, efektif sekali. Keduanya positif hasilnya, sisi Amerika sisi Tiongkok, itulah mengapa keduanya main RUBBER SET untuk perang dagang ini, positif kok di rekening masing-masing keduanya!

Tiongkok memajukan ekonominya tidak juga menarget asing masuk ke Tiongkok, mana ada FDI di Tiongkok sebagai solusi ekonomi kontraksi karena covid. e-remimbi dengan finansial strategi Tiongkok lainnya, itu yang dimainkan.


Trump dengan geopolitik dan proteksionisme meningkatkan ekonomi Amerika, Tiongkok dengan financial strategi meningkatkan ekonomi mainland.

Keren keduanya. Tanpa uang asing, tanpa investasi asing, tanpa mesin asing, tanpa orang asing, tetapi tetap ambil sumber daya negara lain yang mau dikadali mereka. Itu rumus makmur kedua negara tersebut.
Indonesia? Ehhmmm terserah deh. Wis pinter semua pejabatnya.


Kita rakyat ini nggak sepinter menteri berprestasi kinclong dan menteri serba usaha 4L. Bisa kok mereka itu. Percayalah kalian sahabat semua, bisa, mungkin bisa naik Q3 nanti 30% kayak Amerika, bisa!! Tiongkok yang 4,5% mah kecil ! dilewatin sama Indonesia

Kembali ke informasi di awal tadi, Biden yang 42 tahun sebagai abdi masyarakat diserang tentang “minoritas imigran tahun 94” gelagepan dia jawabnya, Trump baru 42 bulan menjadi abdi masyarakat GDP naik rekor tertinggi sejak paska perang dunia kedua dalam ekonomi Amerika.
Begitu juga naiknya nilai transaksi wallstreet lebih dari 20% dalam 4 tahun ini.

Karena itu saya tetap pegang Trump, 14 agendanya Trump jika dijalankan, ambyar Washington consensus, OBOR, IMF jadi less important, lembaga multilateral dunia menjadi less important, dia ini game changer banget itu Trump.
Bener deh, kalau saya nih di suruh ambil posisi, ikut yang berpengalaman dulu, baru nanti kita raden Wijayakan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article