• Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Menu
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Search
Close
Search
Close
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Menu
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Home»Kolumnis
3 Mins Read

Pancasila Selesai

By Mardigu WowiekJuni 17, 2020
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp

jfID – Salah satu sahabat saya, seorang berwarga negara Australia bergelar doktor dan sangat ingin menjadi warga negara Indonesia, sudah 8 tahun tinggal di ubud, bolak balik Australia dan bali, mengatakan alasannya mengapa ingin menjadi warga negara Indonesia.

Dia mengatakan ketika pancasila di jelaskan dalam bahasa Inggris, dia memahami akan arti dasar negara sebuah bangsa yang akan menjadi bangsa terbesar di dunia.
5 prinsip bernegara inilah yang membuatnya jatuh cinta pada Indonesia.

“Kalau ke lima hal ini di terapkan dalam keseharian, dalam jalan hidup berwarga negara, berbangsa dan bernegara, Indonesia pasti menjadi negara termakmur, terkuat dan menjadi negara adi daya,”

Sesederhana itu pemikiranya dan sesederhana itu pengejawantahan arti bernegara baginya.

Kita semua tahu Pancasila ketika di artikan dalam bahasa internasional menyatakan bahwa;

Sila pertama Belief in God
Sila ke dua Humanity
Sila ke tiga Nationality
Sila ke empat Democracy
Sila ke 5 Social Justice

Bahkan urutan sila tadi merupakan susunan yang tidak bisa di ubah, jika di ambil arti hanya satu, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa dan negara yang besar karena BELIEF IN GOD.

Banyak negara yang iri dengan 5 sila ini, banyak yang TAKUT dengan ke 5 dasar bernegara ini. Banyak yang NGERI kalau ini di jalankan seperti apa adanya, kekuatan bangsa dan bernegara Indonesia di tambah kekuatan geografinya, sumber daya alamnya dan jumlah demografi penduduknya, syarat semua untuk menjadi negara besar tersedia!

Lalu saat ini, ada sekelompok orang atas nama APA kita semua tidak tahu. Konslet otak mendadak ingin ada arah akan menggeser Ketuhanan yang maha Esa menjadi ketuhanan yang berkebudayaan. Anjrittttt, geblek segeblek gebleknya hal ini kalau bisa lolos menjadi undang-undang.

Kok ada RUU HIP itu di munculkan, itu pendongkelan bernegara TERSTRUKTUR dan penipuan bernegara terselubung agar menjadi negara terlemah di dunia!

Menggeser BELIEF IN GOD menjadi God cultural? Lak ngawur guendeng pol. Ini siapa yang mengusulkan? Partai apa yang mengusulkan?

Lalu memeras kelimanya jadi gotong royong, ini apa lagi? Kalau mau di peras pancasila itu mengutamakan sila pertama BELIEF IN GOD~!

Bukan gotong royong!

Jadi, RUU Haluan Ideologi Pancasila, harus di drop, tidak boleh di lanjutkan karena ini jelas akan melemahkan sendi bernegara Indonesia.

Ini pasti ada unsur aseng dan asing yang ingin menghancurkan Indonesia secara sistemeik dari batang tubuh dalamnya ideologi bernegara Indonesia dan siapa yang mengajukannya dan menyetujuinya di DPR serta pemerintah adalah pengkhianat bangsa.

Saran, kita stop membahas RUU HIP, jangan angkat atau bicarakan lagi RUU HIP. Pancasila sudah SELESAI. Kalau ada yang utak atik hal ini lagi, kalian akan rakyat selesaikan. #peace

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram WhatsApp

Baca Juga

Jacob Ereste, penulis produktif di usia yang tak lagi muda (foto: dok. Redaksi jurnal faktual.id)

Menulis untuk Menjaga Akal Tetap Sehat

5 Mins Read

Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

6 Mins Read
Perang Rusia-Ukraina (foto: istimewa)

Menyoal Kecongkaan dan Hegemoni Barat atas Invasi Rusia terhadap Ukraina

4 Mins Read
Warga Desa Wadas/Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Masih Tentang Wadas

3 Mins Read
Dr. Sirikit Syah, seorang Pengajar dan Pengamat Media

Tantangan Pers Indonesia Sekarang

4 Mins Read
Ilustrasi wawancara

Wawancara dengan Wakil Komite Nobel & Akademi Sastra

5 Mins Read
Add A Comment

Leave A Reply Cancel Reply

Anda harus masuk untuk berkomentar.

  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Menu
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Facebook Twitter Youtube Instagram

Copyright © 2022 Jurrnalfaktual.id. All Rights Reserved

  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Menu
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan

Copyright © 2022 BeramalBaik. All Rights Reserved

Home

Indeks

Nulis

Login

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

  • Arta
  • Flash
  • Headline
  • Histori
  • Kolumnis
  • Rupa-Rupa
  • Sasana
  • Siasat
  • Tahta
Menu
  • Arta
  • Flash
  • Headline
  • Histori
  • Kolumnis
  • Rupa-Rupa
  • Sasana
  • Siasat
  • Tahta

Berlangganan Pembaruan

Dapatkan artikel-artikel berita kreatif dari jf.id

Facebook Twitter Pinterest YouTube WhatsApp TikTok Telegram Discord RSS