jf
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
No Result
View All Result
Nulis
jf.
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
jf.
Menulis
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
Home Kolumnis

Pancasila 1 Juni

by bramadapp
06/01/2021
in Kolumnis
Reading Time: 5 mins read
2.3k
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Pancasila itu lahirnya ya 1 Juni 1945, meskipun rumusan yang hari ini kita kenal baru ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Jangan lupa, Pancasila itu “dasar negara”. Kalau negara ini disepakati lahir 17 Agustus 1945, bagaimana bisa dasar pendirian negara ini disebut lahir pada 18 Agustus 1945? Anda boleh tidak suka PDI-P, atau Megawati, atau bahkan Soekarno, tapi bersikaplah gentle terhadap sejarah.

Gagasan Pancasila itu diajukan Soekarno untuk menjawab pertanyaan ketua BPUPKI, Dr. Radjiman, “di atas dasar apa negara Indonesia merdeka akan didirikan?” Sebelum Soekarno berpidato tanggal 1 Juni, memang ada banyak yang berpidato, mulai dari Yamin, Soepomo, juga Hatta, tapi tidak ada yang berhasil menjawab pertanyaan Radjiman tersebut. Mereka berpidato mengenai hal-hal lain, umumnya sangat teknis, misalnya Indonesia Merdeka wilayahnya ini dan itu, butuh tentara sekian, tapi tidak berpidato mengenai dasar negara. Sekali lagi, dasar negara.

Baca Juga

Kain Pancasila

Dunia Riset dalam Jerat Pancasila

Yamin sebenarnya tidak pernah merumuskan kata “peri ini” dan “peri itu” dalam pidatonya sebelum Soekarno. Kata-kata itu dikarangnya kemudian, dan diselinapkan ke dalam bukunya seolah rumusan itu pernah ada dan disampaikan sebelum 1 Juni. Kesimpulan ini bukan milik saya, melainkan kesaksian para pendiri bangsa yang masih hidup pada tahun 1970-an. Ada Hatta, A.A. Maramis, Pringgodigdo, dan sejumlah nama lain. Mereka menulis buku khusus yang mencoba meluruskan ihwal kelahiran Pancasila ini, termasuk mengklarifikasi jika pidato Yamin sebelum tanggal 1 Juni isinya bukanlah sebagaimana yang kini banyak beredar.

Sekali lagi, Pancasila itu lahir 1 Juni. Bacalah kesaksian Ibu Fatmawati, mengenai bagaimana gelisahnya Bung Karno pada malam sebelum ia akan menyampaikan pidatonya tentang dasar negara. Kegelisahan itu menunjukkan jika dia memikirkan gagasan tentang dasar negara dengan serius.

“Di rumah kami Pegangsaan Timur 56, sekarang Gedung Pola di jalan Proklamasi, pada suatu larut malam tanggal 31 Mei 1945 Bung Karno pergi ke kebun belakang sendirian, seakan ada sesuatu masalah berat yang dipikirkannya. Setelah kembali masuk ke kamar tidur, Bung Karno mengatakan bahwa besok aku harus siap untuk ikut bersamanya ke gedung Tjuo Sangi In dimana Bung Karno saat itu menjabat ketuanya (semacam Ketua MPR di masa kini). Karena biasanya di dalam acara rapat-rapat raksasa aku selalu dibawa serta oleh Bung Karno, sedangkan aku mengetahui bahwa besok tidak ada acara rapat raksasa, oleh sebab itu aku bertanya, ada apa besok di sana? Bapak menjawab, ‘Besok Mas akan mengucapkan pidato yang amat penting mengenai dasar-dasar negara kita, jika merdeka kelak’. Mendengar hal itu aku diam saja dengan perasaan bangga di dalam hati.”

Advertisement. Scroll to continue reading.
Order Order Order

Pada tanggal itulah pertanyaan mengenai dasar negara akhirnya terjawab dan disepakati. Mengenai kenyataan bahwa rumusan Pancasila yang disampaikan tanggal 1 Juni berbeda dengan rumusan yang hari ini kita kenal, itu adalah topik diskusi yang berbeda lagi.

Yang jelas, konsep mengenai Pancasila itu lahir melalui pikiran Soekarno. Rumusannya kemudian memang diserahkan kepada panitia kecil, sebagaimana halnya yang berlaku untuk seluruh isu penting yang pernah dibicarakan dalam BPUPK.

Namun, penting untuk dicatat, seluruh panitia kecil yang bertanggung jawab menyusun rumusan dasar negara itu, semuanya selalu dipimpin oleh Soekarno. Jadi, tak pernah ada satupun rumusan Pancasila yang tak melibatkan Soekarno di dalamnya.

Anda boleh tidak suka pada Soekarno, namun Anda tidak boleh menyangkal jika Soekarnolah yang telah membidani kelahiran Pancasila. Dan Pancasila memang lahir pada 1 Juni, bukan sesudah Proklamasi. Sebab, original intent Pancasila adalah gagasan tentang dasar negara.

Bramada Pratama Putra

Share3640Tweet2275Pin819

Dapatkan pembaruan langsung di perangkat Anda, berlangganan sekarang.

Unsubscribe

Pos Terkait

Perang Rusia-Ukraina (foto: istimewa)

Menyoal Kecongkaan dan Hegemoni Barat atas Invasi Rusia terhadap Ukraina

2 bulan ago
10.1k

jfid - PERANG Rusia-Ukraina meletus (Kamis, 24/2/22). Dunia terkejut dan kalang kabut. Betapa tidak, dua...

Warga Desa Wadas/Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Masih Tentang Wadas

3 bulan ago
10.1k

jfid - Wadas mengusik nurani banyak orang. Mulai mahasiswa, aktivis, ilmuwan, akademisi sampai para pemuka...

Dr. Sirikit Syah, seorang Pengajar dan Pengamat Media

Tantangan Pers Indonesia Sekarang

3 bulan ago
10k

Oleh: Dr. Sirikit Syah (Pengamat Media) jfid - Dua puluh satu tahun Reformasi, pers Indonesia...

Ilustrasi wawancara

Wawancara dengan Wakil Komite Nobel & Akademi Sastra

4 bulan ago
10k

Bisa Anda beri tahu kami siapa Anda? Saya Ellen Mattson. Saya seorang penulis. Seorang novelis....

Load More
Next Post
Foto : Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi dan Jajaran Pemerintah Dinas Pariwisata di Pendopo Wakil Gubernur NTB.

Pariwisata NTB Akan Berbenah Jelang Event Internasional

Leave Comment
ADVERTISEMENT

Recommended

Penghormatan Terakhir Pemkab Sumenep pada Soengkono Sidik dan Novi Sujatmiko

03/04/2021
10k
Wagub NTB dan Ketua TP. PKK NTB Saling Kuatkan Lindungi Anak dari Covid-19

Wagub NTB dan Ketua TP. PKK NTB Saling Kuatkan Lindungi Anak dari Covid-19

10/05/2020
10k

Popular Story

  • "Goroh," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

    Politik Rendahan dan Lebaran di Pedesaan Jawa

    9162 shares
    Share 3665 Tweet 2291
  • Sorong Serah Aji Kerame, Potret Adat Budaya Suku Sasak

    9506 shares
    Share 3850 Tweet 2357
  • Nomenklatur Kemenangan, 2024 Ganti Bupati Sumenep

    9281 shares
    Share 3712 Tweet 2320
  • LSM Garuda Indonesia DPD Kabupaten Lombok Tengah Halal Bi Halal Perkuat Silaturrahmi

    9123 shares
    Share 3649 Tweet 2281
  • Cerita Wayang Petruk Dadi Ratu: Kritik Sepanjang Zaman

    9468 shares
    Share 3787 Tweet 2367
Jurnal Faktual

© 2022

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Saran Translate

Terhubung

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.