jf
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
No Result
View All Result
Nulis
jf.
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
jf.
Menulis
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
Home Headline

Corona dan Kebangkitan Kembali Manusia

by Tjahjono Widarmanto
05/04/2020
in Headline, Kolumnis
Reading Time: 5 mins read
2.2k
A A
0
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Share on FacebookShare on Twitter

jfID – Risiko dan krisis menjadi bagian yang inheren sekaligus dampak dari kehidupan global. Kemampuan dan cara untuk keluar dari krisis dan cara menghadapi risiko menjadi ciri dari masyarakat modern dan berlanjut ke masyarakat global. Ulrich Beck, filosof dari Jerman (1992) dan Anthony Giddens (1999), pemikir dan sosiolog dari Inggris mengistilahkan sebagai risk society. Salah satu dari risiko dan krisis tersebut adalah adanya wabah atau pagebluk.

Wabah atau pagebluk sejak dulu menjadi bagian atau salah satu dari risiko dan krisis yang harus dihadapi manusia dalam hidup dan kehidupannya. Dalam bukunya yang menarik Epedemics and Pandemics, Their Impacts of Human Historys, karya JN. Hays, disebutkan bahwa pagebluk atau wabah, baik yang epidemik maupun pandemik sejak dulu menjadi salah satu krisis dalam kehidupan manusia. Corona menjadi sebuah bukti nyata adanya risiko dan krisis berupa pandemik yang mengancam keberlangsungan manusia. Corona menjadi krisis yang menghantui karena obat atau vaksinnya belum ditemukan dan penyebarannya teramat pesat dan seperti deret ukur. Dampak global lainnya adalah efek psikologi massa yaitu kecemasan dan kepanikan massal.

Baca Juga

The safaty of health care workers during Pandemic

76 Tahun Indonesia Merdeka dan Warisan-Warisan Kesilamannya 

Apakah krisis pandemik corona ini bisa mengalahkan manusia berikut meluluhlantakkan peradabannya? 

Jawabannya: krisis pandemik corona ini memiliki dua kemungkinan. Pertama, bisa menghancurkan manusia, namun yang kedua justru bisa menimbulkan “kebangkitan” manusia itu sendiri.

Secara hakiki, eksistensi manusia tak bisa dikalahkan. Dengan kata lain segala krisis tidak akan bisa mengalahkan manusia namun justru akan memunculkan manusia baru. Dalam novelnya The Old Man and The Sea, Ernest Hemingway mengatakan, manusia bisa dihancurkan tapi tak bisa dikalahkan! Senada dengan Hemingway, filosof Nietzsche juga menyangsikan krisis bisa mengalahkan manusia. Bahkan, Nietzshe mengisyaratkan walau krisis itu bisa mengakibatkan duka derita yang maha dalam, manusia selalu bisa memunculkan keseimbangan untuk menetralisir duka dan penderitaan. Salah satunya dengan ‘tertawa’, dalam sajaknya dia menuliskan…dalam tawa, segala jahat berjalin/namun telah disucikan../untuk kebahagiaannya sendiri/.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Order Order Order

Lebih lanjut, Nietzsche mengatakan bahwa manusia melalui krisis bisa menjadi manusia sempurna. Saat manusia mampu melepaskan diri dari krisis maka ia mampu melintasi dirinya sehingga tampil menjadi manusia baru; manusia paripurna atau purna manusia alias –diistilahkan oleh Nietzsche sebagai: ubermensch!  Manusia yang paripurna atau ubermensch ini mewujud dalam bentuk manusia yang sanggup melewati dan mengontrol rasa takut, memiliki kepribadian atau jiwa baru yang melampaui keberadaannya sebelum mengalami krisis, serta memiliki nyala api atau semangat.

Seturut dengan Nietzshe, Muhammad Iqbal dalam bukunya Asrar I Khudi dan Javid Nammah, menunjukkan bahwa manusia bisa menjadi insan kamil (manusia yang sempurna) jikalau sanggup melalui berbagai krisis. Bagi Iqbal segala krisis yang bagaimanapun pelik dan hebatnya akan bisa dilampaui manusia jikalau manusia mampu memunculkan dan menempatkan khudi atau kekuatan pribadinya. Dituliskannya hal itu dalam larik-larik sajaknya Asrar I Khudi: …” Kau ciptakan gulita/Aku ciptakan pelita/Kau ciptakan lempung basah/Aku ciptakan pila gerabah/Kau ciptakan belantara/Aku ciptakan taman bunga//.

Lantas apa khudi atau kekuatan pribadi yang bisa kita munculkan dan dikelola untuk mengahadapi krisis korona ini?

Setidaknya ada beberapa khudi atau kekuatan pribadi yang bisa kita munculkan dan kita pertajam untuk menghadapi krisis korona ini, yaitu sikap waspada, optimis, lebih menghargai lingkungan, dan sikap trasendental yang mewujud dalam ihtiar, berserah diri dan doa. Dengan keempat khudi ini kita bisa keluar dari krisis corona ini bahkan bangkit kembali menjadi manusia yang lebih paripurna. Semoga!

Share3986Tweet2328Pin838

Dapatkan pembaruan langsung di perangkat Anda, berlangganan sekarang.

Unsubscribe

Pos Terkait

Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

2 hari ago
10.1k

jfid - "Lika liku peradaban masyarakat Arab memunculkan kajian, riset sekaligus pemicu regulasi seluruh dunia...

"Tingwe," 90x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020.

Nggumun

1 bulan ago
10.1k

jfid - Egalitarianisme sebenarnya adalah suatu gagasan yang paling problematis, setidaknya pada tataran non-politis. Ia...

Gambar ilustrasi kekuatan barat dan timur (foto: istimewa)

SDA Indonesia di antara Jepitan Ambisi Barat dan Idealisme Timur

2 bulan ago
10k

jfid - PERCAYA atau tidak, biaya perang Rusia - Ukraina membakar dana 117 triliyun rupiah/hari!...

Perang Rusia-Ukraina (foto: istimewa)

Menyoal Kecongkaan dan Hegemoni Barat atas Invasi Rusia terhadap Ukraina

3 bulan ago
10.1k

jfid - PERANG Rusia-Ukraina meletus (Kamis, 24/2/22). Dunia terkejut dan kalang kabut. Betapa tidak, dua...

Load More
Next Post

Ketua PT NTB : Kita Siap Berpartisipasi Tangani Covid19

Leave Comment
ADVERTISEMENT

Recommended

Latihan Tempur TNI di Perairan Natuna (foto: Dok. Okezone)

Perairan Natuna dan Kekuatan Armada Indonesia

02/04/2020
10.2k

Hasil Pemeriksaan Pasien, Tenaga Medis, dan Klaster Covid 19 NTB

05/14/2020
10.1k

Popular Story

  • Lukisan wajah Bupati Sumenep Achmad Fauzi (foto: jurnalfaktual.id)

    Apakabar Bupati Fauzi? Kemana Wabup Eva?

    9653 shares
    Share 3861 Tweet 2413
  • Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

    9219 shares
    Share 3688 Tweet 2305
  • Bersama MGPM IPA Sumenep, Prodi IPA UTM Madura Tingkatkan Kompetensi Mengajar Melalui Pendekatan STEM

    9109 shares
    Share 3644 Tweet 2277
  • New Historicism Sebagai Sebuah Kajian Sastra

    9342 shares
    Share 3737 Tweet 2336
  • Dibalik Lirik Lagu Tahun 2000 Grup Kosidah Nasidaria, Lihat Faktanya Saat Ini

    9613 shares
    Share 3845 Tweet 2403
Jurnal Faktual

© 2022

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Saran Translate

Terhubung

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.