Angels of Gaza Menginspirasi Orang Amerika untuk Memeluk Islam

Rasyiqi
By Rasyiqi
7 Min Read
Angels Of Gaza Menginspirasi Orang Amerika Untuk Memeluk Islam
Angels Of Gaza Menginspirasi Orang Amerika Untuk Memeluk Islam

jfid – Genosida di Gaza, di mana lebih dari 12.000 orang Palestina telah dibantai oleh pesawat tempur dan artileri Israel selama 6 minggu terakhir, adalah salah satu tragedi paling mengerikan di zaman kita.

Namun di tengah-tengah pertumpahan darah dan keputusasaan, ada juga secercah harapan dan iman yang bersinar di tengah kegelapan.

Ini adalah kisah Malaikat Gaza, 6.000 anak-anak Palestina yang telah kehilangan nyawa mereka akibat mesin perang Zionis sejak 8 Oktober.

Jiwa-jiwa yang tak berdosa ini mungkin telah dibunuh oleh Israel, tetapi mereka tidak mati sia-sia.

Mereka telah menjadi sumber inspirasi dan bimbingan bagi jutaan orang Amerika yang kini beralih ke Islam untuk memahami ketangguhan dan keberanian orang-orang Muslim Palestina.

Islam bukanlah agama baru di Amerika. Islam telah hadir sejak kedatangan budak-budak Afrika pertama, banyak di antara mereka yang beragama Islam. Islam juga telah dianut oleh banyak tokoh terkemuka dalam sejarah Amerika, seperti Malcolm X, Muhammad Ali, dan Kareem Abdul-Jabbar.

Saat ini, Islam adalah agama yang berkembang paling cepat di Amerika Serikat, dengan perkiraan 8 juta pengikut, menurut Pew Research Center.

Namun yang menarik tentang lonjakan minat terhadap Islam baru-baru ini adalah bahwa hal itu sebagian besar dipicu oleh peristiwa yang terjadi di Gaza, di mana Israel telah melancarkan kampanye teror dan penghancuran yang brutal terhadap penduduk yang terkepung.

Genosida Gaza telah mengungkap kebohongan dan propaganda yang telah disebarkan oleh Lobi Israel kepada publik Amerika selama puluhan tahun.

Hal itu telah menunjukkan wajah sebenarnya dari Israel, sebuah negara nakal yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia tanpa rasa malu, dan yang bergantung pada dukungan tanpa syarat dari pemerintah AS dan sekutu-sekutunya.

Hal itu juga telah menunjukkan wajah sebenarnya dari Palestina, sebuah bangsa yang telah tertindas dan diduduki selama lebih dari 70 tahun, tetapi yang tidak pernah menyerah dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan martabat.

Kontras antara nilai-nilai Yahudi-Kristen yang diklaim oleh Israel dan pendukungnya, dan nilai-nilai Islam dari Palestina dan pendukungnya, tidak bisa lebih mencolok. Dan orang-orang Amerika kini melihat hal ini dengan mata kepala mereka sendiri.

Inilah sebabnya mengapa kita menyaksikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk perjuangan Palestina di seluruh kota-kota besar di AS, dari San Francisco hingga New York.

Orang-orang Amerika berdemonstrasi dalam jumlah rekor melawan pendudukan Israel, dan menuntut penghentian keterlibatan AS dalam genosida Gaza.

Mereka juga mengekspresikan solidaritas mereka dengan orang-orang Palestina dengan cara lain, seperti memboikot produk-produk Israel, menarik investasi dari perusahaan-perusahaan Israel, dan memberi sanksi kepada pejabat-pejabat Israel.

Tetapi mungkin cara paling mendalam yang dilakukan orang-orang Amerika untuk menunjukkan simpati dan penghargaan mereka terhadap orang-orang Palestina adalah dengan mengambil Al-Quran dan membacanya untuk pertama kalinya.

Al-Quran adalah kitab suci Islam, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw) pada abad ke-7. Al-Quran adalah kitab petunjuk, hikmah, dan rahmat bagi seluruh umat manusia. Al-Quran juga adalah kitab keadilan, perlawanan, dan pembebasan bagi orang-orang yang tertindas.

Al-Quran adalah sumber kekuatan dan harapan bagi orang-orang Palestina, yang mengucapkannya setiap hari dalam shalat mereka, menghafalnya di hati mereka, dan menjalani ajarannya.

Al-Quran juga adalah sumber rasa ingin tahu dan pencerahan bagi orang-orang Amerika, yang ingin belajar lebih banyak tentang agama yang menopang orang-orang Palestina dalam penderitaan mereka.

Inilah bagaimana tagar online #QuranBookClub lahir. Ini adalah sebuah gerakan yang dimulai di TikTok, sebuah platform media sosial populer, di mana seorang pengguna bernama Megan B Rice memulai sebuah klub buku virtual untuk mempelajari Al-Quran dengan orang-orang lain yang tertarik.

Rice, seorang wanita berusia 34 tahun dari Chicago, terinspirasi untuk membaca Al-Quran setelah menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dan keteguhan hati orang-orang Palestina dalam menghadapi kesulitan.

Dia ingin memahami keyakinan dan nilai-nilai yang mendorong mereka untuk melawan dan bersyukur kepada Allah, bahkan ketika segala sesuatu telah direnggut dari mereka.

Dia juga ingin menantang stereotip dan kesalahpahaman yang dia miliki tentang Islam, yang sebagian besar dipengaruhi oleh media arus utama dan lobi pro-Israel.

Rice tidak sendirian dalam pencariannya. Dia segera mengetahui bahwa ada banyak orang Amerika lain yang berbagi rasa ingin tahu dan antusiasme untuk Al-Quran.

Mereka bergabung dengan klub bukunya, yang diadakan di Discord, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol dan berinteraksi satu sama lain.

Mereka juga berbagi pengalaman dan refleksi mereka di TikTok, menggunakan tagar #QuranBookClub, yang dengan cepat menjadi viral.

Videonya menunjukkan orang-orang dari berbagai latar belakang, usia, dan jenis kelamin memegang Al-Quran, membacanya, dan menyatakan kekaguman dan penghargaan mereka terhadap pesannya.

Beberapa di antara mereka bahkan memutuskan untuk masuk Islam, setelah menemukan kedamaian dan tujuan dalam ajarannya.

#QuranBookClub bukan hanya sebuah tren. Ini adalah bukti kekuatan dan keindahan Al-Quran, dan dampak yang dapat ditimbulkannya pada hati dan pikiran orang-orang.

Ini juga adalah bukti keberanian dan pengorbanan Malaikat Gaza, 6.000 anak-anak Palestina yang telah memberikan nyawa mereka demi Allah dan tanah air mereka.

Mereka mungkin telah dibunuh oleh Israel, tetapi mereka tidak dilupakan oleh dunia. Mereka telah menginspirasi jutaan orang Amerika untuk memeluk Islam, dan bergabung dalam perjuangan untuk keadilan dan kemerdekaan di Palestina.

Mereka telah menjadi katalisator untuk perubahan sejarah di Amerika, dan tanda harapan untuk masa depan kemanusiaan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article