KMI Rayakan HUT ke-9, Tegaskan Komitmen Berbagi dan Jadi Mitra Kritis Pemerintah

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
KMI Rayakan HUT ke-9, Tegaskan Komitmen Berbagi dan Jadi Mitra Kritis Pemerintah (Ilustrasi)
KMI Rayakan HUT ke-9, Tegaskan Komitmen Berbagi dan Jadi Mitra Kritis Pemerintah (Ilustrasi)
- Advertisement -

Jfid – Organisasi kepemudaan Kaconk Mahfud Institut (KMI) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 dengan suasana sederhana namun penuh makna.

Kegiatan berlangsung pada Kamis malam (7/8) di Gazebo Perjuangan, Perumahan IMC, dan dihadiri sejumlah tokoh penting daerah.

Ad image

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Pembina KMI Mahfud S.Ag, aktivis senior Aliman Haris, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bangkalan Supaya M Noer.

Direktur KMI, Nur Hakim, menyampaikan bahwa usia ke-9 menjadi momentum penting dalam perjalanan organisasi.

“Angka sembilan adalah angka tertinggi dalam satuan. Ini menjadi simbol bahwa di usia ini, KMI ingin semakin tinggi dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Nur Hakim yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Bangkalan, menegaskan bahwa KMI kini bergerak ke arah transformasi baru. Tak lagi hanya fokus membangun dari dalam, KMI ingin menjadi sumber inspirasi bagi organisasi lain.

“Kami telah melewati masa merintis. Kini kami ingin menjadi organisasi yang menebar inspirasi. Semangat baru kami adalah: Berhenti berpikir untuk diri sendiri, mari berbagi. Artinya, saatnya meninggalkan kepentingan pribadi dan hadir memberi manfaat yang lebih luas,” tegasnya.

Melihat ke depan, KMI berkomitmen untuk lebih aktif memberi kontribusi pemikiran dalam pembangunan daerah. Organisasi ini menyatakan siap menjadi mitra kritis bagi Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

“Kami mendukung kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Tapi jika ada kebijakan yang dinilai tidak membawa manfaat, kami tak segan mengkritik dan memberikan solusi,” tambah Nur Hakim.

Meski demikian, KMI menegaskan posisinya untuk tetap berada di luar lingkar kekuasaan, tanpa meninggalkan peran strategisnya dalam mendorong perubahan.

“Kami tidak akan merepotkan pemerintah dengan kepentingan organisasi. Tapi jika berkaitan dengan kepentingan masyarakat, kami siap hadir membantu secara profesional dan konstruktif,” tandasnya.

Penulis: Syahril

- Advertisement -
Share This Article