Kenapa Banyak yang Bilang Anak Laki-laki Lebih Pintar Matematika? Simak Penjelasan Ilmiahnya

Noer Huda
By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Kenapa Banyak yang Bilang Anak Laki-laki Lebih Pintar Matematika? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Kenapa Banyak yang Bilang Anak Laki-laki Lebih Pintar Matematika? Simak Penjelasan Ilmiahnya
- Advertisement -

jfid – Bicara soal perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam hal kecerdasan matematika telah menjadi perdebatan yang panjang.

Banyak yang percaya bahwa anak laki-laki memiliki keunggulan dalam bidang ini karena dominasi logika dan aktivitas otak yang berbeda.

Namun, apakah klaim ini didukung oleh bukti ilmiah yang kuat?

Menurut penelitian yang dilansir dari motherandbeyond.id, belum ada bukti yang meyakinkan yang menunjukkan bahwa anak laki-laki secara inheren lebih pintar dalam matematika.

Ad imageAd image

Sebagai contoh, Jessica Cantlon, seorang profesor di bidang perkembangan neuroscience di Carnegie Mellon University, mengungkapkan bahwa meski banyak teori tentang potensi anak laki-laki dan perempuan, kebanyakan belum teruji secara neurobiologi.

Studi yang dilakukan Cantlon menggunakan teknologi fMRI pada anak-anak usia 3 hingga 10 tahun tidak menemukan perbedaan signifikan dalam aktivitas otak antara kedua jenis kelamin ketika mereka berhadapan dengan materi matematika.

Demikian pula, studi sebelumnya menemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan menunjukkan ketertarikan yang sama pada konsep angka dan kemampuan matematika di usia dini.

Namun, perbedaan mulai muncul ketika anak-anak memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi. Meski anak laki-laki cenderung mencatat nilai lebih tinggi dalam tes matematika di tingkat sekolah menengah atas, perbedaannya tidak terlalu mencolok.

Penelitian juga menunjukkan bahwa hanya sepertiga mahasiswi di Amerika Serikat yang memilih pendidikan di bidang matematika dan sains.

Faktor sosial turut memainkan peran penting dalam persepsi ini. Orang tua dan guru sering kali memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anak laki-laki dan perempuan dalam hal pendidikan matematika.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang tua cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bermain dengan mainan yang melatih keterampilan matematika dengan anak laki-laki daripada anak perempuan.

Selain itu, kebudayaan populer juga memengaruhi persepsi tentang kemampuan matematika.

Mainan dan media seringkali menggambarkan matematika sebagai sesuatu yang lebih cocok untuk anak laki-laki, yang dapat membentuk persepsi anak sejak dini.

Dari data dan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki potensi yang sama dalam bidang matematika.

Perbedaan dalam prestasi dan minat kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor sosial dan lingkungan.

Oleh karena itu, memberikan perlakuan yang sama dan kesempatan yang setara bagi anak laki-laki dan perempuan sangatlah penting untuk menghasilkan kesetaraan dalam prestasi akademik di masa depan.

- Advertisement -
Share This Article