Kasus HIV-AIDS di Bangkalan Turun Tajam, 2025 Hanya 33 Orang

Redaksi
By Redaksi
3 Min Read
Kasus HIV-AIDS di Bangkalan Turun Tajam, 2025 Hanya 33 Orang (Ilustrasi)
Kasus HIV-AIDS di Bangkalan Turun Tajam, 2025 Hanya 33 Orang (Ilustrasi)
- Advertisement -

Bangkalan,jfid – Jumlah kasus HIV-AIDS di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2025 tercatat hanya 33 orang.

Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 77 kasus, bahkan jauh lebih rendah dari tahun 2023 yang sempat menyentuh 84 kasus.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bangkalan, tren kasus HIV di daerah ini dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi.

Pada 2020, kasus HIV hanya tercatat 25 orang, kemudian meningkat pada 2021 menjadi 31 orang. Peningkatan cukup tajam terjadi di 2022 dengan 54 kasus, dan terus naik di 2023 hingga mencapai 84 kasus, sebelum akhirnya menurun menjadi 77 kasus pada 2024 dan 33 kasus pada 2025.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bangkalan, Wiwid Mayasari, menyebutkan bahwa angka penurunan tahun ini cukup menggembirakan. Namun, ia menegaskan bahwa HIV tetap menjadi ancaman serius yang tidak boleh diabaikan.

“Kalau dilihat dari data, kasus HIV di Bangkalan memang cenderung menurun dua tahun terakhir. Dari 84 kasus di 2023, kemudian 77 di 2024, dan tahun ini hanya 33 kasus.

Meski begitu, masyarakat harus tetap waspada karena HIV masih bisa menular melalui hubungan seksual tidak aman, penggunaan jarum suntik, maupun dari ibu ke anak,” jelas Wiwid, Sabtu (30/8/2025).

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS bila tidak ditangani. Penularan utamanya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, serta penularan ibu ke bayi saat melahirkan maupun menyusui.

Untuk mencegah semakin meluasnya penularan, Dinkes Bangkalan gencar melakukan skrining HIV, baik melalui PITC (Provider Initiated Testing and Counseling) maupun VCT (Voluntary Counseling and Testing).

Dengan deteksi dini, penderita dapat segera mendapat terapi ARV (antiretroviral) sehingga tetap bisa hidup sehat dan produktif.

Wiwid menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tren penurunan ini berlanjut.

Upaya tersebut, lanjut dia, dilakukan dengan menyasar kelompok berisiko tinggi, memperluas layanan kesehatan, serta melibatkan tokoh masyarakat dan keluarga dalam pencegahan HIV.

“Angka 33 kasus tahun ini adalah capaian baik, tapi jangan sampai membuat kita lengah. Justru ini harus menjadi momentum untuk memperkuat pencegahan agar kasus HIV di Bangkalan bisa semakin ditekan,” pungkasnya.

- Advertisement -
Share This Article