Perusahaan ini juga mengalami skandal selama bertahun-tahun, yang merusak reputasinya. Salah satu direktur sebelumnya, Ziyavudin Magomedov, dipenjara di Rusia atas tuduhan penggelapan.
Investor lain, Shervin Pishevar, pergi pada tahun 2017 setelah Bloomberg melaporkan tuduhan pelecehan seksual. Richard Branson, yang telah menjadi ketua perusahaan, mundur pada akhir tahun 2023, dan perusahaan kehilangan dukungan dari Virgin.
Pada akhir tahun itu, dilaporkan bahwa perusahaan ini menutup operasinya, dan tidak lagi mengerjakan proyek hyperloop. DP World, perusahaan yang berbasis di Dubai yang memiliki saham mayoritas di Hyperloop One, tidak memberikan komentar.
Mimpi Hyperloop Masih Hidup
Meskipun Hyperloop One gagal, mimpi hyperloop masih hidup. Elon Musk memiliki perusahaannya sendiri, The Boring Company, yang meneliti teknologi serupa menggunakan terowongan bawah tanah.
Ada juga perusahaan lain di seluruh dunia yang terus mengerjakan konsep ini, seperti Hyperloop Transportation Technologies, Virgin Hyperloop, dan TransPod.
Teknologi ini masih memiliki tantangan yang harus diatasi, baik dari segi teknis, ekonomis, maupun regulasi. Namun, banyak yang percaya bahwa hyperloop adalah masa depan transportasi, yang dapat memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan.