Ujian Sang Mayor

Deni Puja Pranata
3 Min Read
Agus Harimurti Yudhoyono (foto: istimewa)
Agus Harimurti Yudhoyono (foto: istimewa)

jfid – Tepat satu tahun, Agus Harimurti Yudhoyono pimpin Partai Demokrat. Saat Kongres V Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu 15 Maret 2020. Menetapkan AHY sebagai ketua umum periode 2020-2025.

Putra tertua Susilo Bambang Yudhoyono itu (AHY) diuji di Aula The Hill Hotel & Resort, Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021). Saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, memilih Moeldoko sebagai ketua umum partai Demokrat.

Ini sungguh ujian berat sang Mayor, untuk menuju Pilpres 2024. Agus Harimurti Yudhoyono dihadapkan dengan Imunitas Demokrat. Resistensi sang mayor untuk menahkodai partai, disoal banyak kader yang kontra dengan kepemimpinannya.

Kepemimpinan AHY yang masih dibayang-bayangi oleh SBY. Memunculkan cercaan dari para kader dan pendiri demokrat. Sebagaimana sindiran Tri Yulianto, “jika seorang yang berpangkat Mayor, tak bisa mengalahkan para politisi Nasional Demokrat yang malang melintang di dunia perpolitikan,”

Tulisan ini, bukan soal menyalahkan dan membenarkan  KLB Demokrat di Deliserdang. Tapi yang ingin saya katakan, Kekuasaan bisa diwariskan, selama pewarisnya bisa mengelolanya.

Ini tak hanya terjadi di Demokrat. Kelak, saya meyakini, PDI-P pasca Megawati belum tentu Puan Maharani, bisa menahkodainya. Sekali lagi, Kekuasaan bisa diwariskan, selama pewaris bisa mengelolanya.

AHY sungguh beruntung, memiliki bapak seperti SBY, yang mati-matian membelanya. Analisis saya mengatakan; Kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Demokrat, sungguh bukan tidak mungkin diruntuhkan. SBY seperti dua sisi mata koin dengan Demokrat. Sebagaimana Amin Rais dengan PAN.

Namun, Partai Demokrat masih memiliki waktu 3-4 tahun untuk diambil alih seperti PAN yang dijauhkan dari Amin Rais.

Karena kekebalan AHY di Demokrat akan diuji berat setelah Demokrat bicara di 2024. Jika Demokrat gagal di 2024, tamatlah riwayat Cikeas.

AHY yang Gagal di Pilgub Jakarta 2017, bukanlah sebuah kegagalan. Ia memang dipersiapkan oleh SBY sebagai pewaris politik. Ajang Pilgub 2017, sebagai panggung promosi AHY ke publik. Itu pasti scenario elit pro SBY.

Karena Demokrat masih belum berhadapan dengan kekuatan Ideologis Anas Urbaningrum. Partai berlambang merci itu akan berhadapan dengan kekuatan besar yang akan keluar di tahun 2023, menjelang Pilpres.

Partai Demokrat yang dipimpin AHY, membutuhkan suatu energi besar untuk menumbuhkan kekebalan imunitas menuju 2024. Semoga pak Susilo Bambang Yudhoyono panjang umur dan dijauhkan dari penyakit jantung.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article