Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Headline

Kafka dan Kematian yang Biru

by Heru Harjo Hutomo
3 bulan ago
in Headline, Opini
Reading Time: 5min read
0
"The Trial," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

"The Trial," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

Share on FacebookShare on Twitter

Bale lumut ambreganggeng

Suksma ilang kontrang-kantringan

Oncate suksma dhedhencengan

Lir ganggeng kulawan lumut

Manut ilining tirta

BACAJUGA

Indra Wahyudi dan Masa Depan DPC Demokrat Sumenep

JPU Kasus Buni Yani, Jadi Kepala Kejari Muara Enim

Universitas Trunojoyo Madura Direkom Sebagai Fasilitator Garam Nasional

DPC Demokrat Sumenep Hadiahi AHY dengan Potong Tumpeng

Lelambat tumekeng samudra

Lebur katiyuping mandra

—Tlutur

jfid – Ketika saat meninggalnya tiba, konon, lelaki itu begitu kosong matanya, datar, tanpa ekspresi sama sekali. Tapi, setelah sang maut menjemputnya, lidahnya terjulur keluar, seperti penuh rontaan dan penolakan.

Kematian memang suatu hal yang memerlukan keterampilan khusus. Dalam khazanah budaya dikenal ungkapan “manising pati patitis.” Secara filosofis hal ini berkaitan dengan kematian yang manis, tak menderita, tak tercekik. Juga terkait erat dengan sebuah ketepatan yang tersirat dari istilah “patitis”—selain tentu saja istilah ini mengacu pula pada keadaan setelah peristiwa yang bagi Sunan Kalijaga diungkapkan dengan istilah “sonteg pisan anigasi.”

Barangkali, khalayak beragama asing dengan keterampilan untuk mati itu—setidaknya, saya kira, bagi kalangan yang berkecenderungan puritan dalam doktrin dan modern dalam klaim. Sebab, di kalangan nahdliyin dikenal pula keterampilan untuk mati tersebut. Tasawuf atau sufisme telam lama menjadi salah satu kepercayaan sekaligus praktik di kalangan nahdliyin. Bukankah salah satu dasar dari tasawuf adalah upaya transformasi diri sebagaimana yang diwedarkan oleh al-Qur’an sendiri (Radikalisme, Konsep, dan Transformasi Diri dalam Tasawuf, Heru Harjo Hutomo, https://jurnalfaktual.id)? Bukankah al-Qur’an menjanjikan bahwa yang diperkenankan pulang dengan riang gembira (manising pati), ridha dan diridhaiNya, adalah diri yang utun, muthmainah?

Dengan demikian jelas, Islam—khususnya dalam tafsiran NU yang mengakomodasi tradisi tasawuf—mengetengahkan pula ideal sekaligus metode untuk memperoleh manising pati sebagaimana para penganut kapitayan di nusantara. Kata “pulang” dalam surat al-fajr tersebut sejatinya cukup gamblang ketika diungkapkan dengan istilah Jawa “mulih” atau “mantuk” yang merupakan kata kerja aktif (Gabah Den Interi: Antara yang Sampah dan yang Bertuah, Heru Harjo Hutomo, https://jurnalfaktual.id). Karena kata kerja aktif, maka seni untuk menjemput kematian adalah sebuah keterampilan khusus.

Seandainya saja pengetahuan dan keterampilan untuk bersanggama ada tata caranya, kenapa untuk kematian (dianggap) tak ada? Memang benar bahwa dunia adalah ladang akhirat, tapi bukankah kisah manusia juga banyak dianggap berakhir ketika kematian tiba sebagaimana upaya-upaya yang menolak tahlilan, tawasulan, ziarah kubur, peling atau slametan yang sampai hari ini banyak diekspresikan? Dan lagi, banyak orang sangat gampang berucap khusnul khatimah dan su’ul khatimah, tapi bagaimana konkritnya hal itu? Adakah parameter yang pasti terkait dengan pengalaman yang selagi kita masih hidup tak punya pengalaman di sana? Yang jelas, ketika melihat cara kematian salah satu karakter dari novel Franz Kafka di atas kita dapat merasakan kengenasan.

(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik) 

ShareTweetSendShare

Related Posts

Rusdianto Samawa, Tinjau Lokasi pembibitan benih bening Lobster

KKP Belum Memberi Perlindungan untuk Nelayan Lobster

12 jam ago
Foto: kompas.com/Nansianus Taris

Bagaimana Jokowi Bisa Ditahan?

1 hari ago
Deklarasi Pemuda dan Mahasiswa untuk kabupaten kepulauan Sumenep pada tahun 2016

Menunggu Sumenep dalam Pertanyaan?

5 hari ago
Ilustrasi: Derrida dalam sampul buku Muhommad Al Hayad

Orang yang Masuk Surga Pertama adalah Perokok

2 minggu ago
Baju punggawa Bajau dalam perang mempertahankan Sulawesi dari Belanda

Pulau Sulawesi Sebagai Asal Usul Pertama Orang Bajau

2 minggu ago

Pemilu Serentak 2024: Jangan Jumawalah

2 minggu ago
Load More
Next Post
Korban saat menunjukkan bekas luka bakar yang menyebabkan cacat seumur hidup (foto: redaksi)

Dibakar Hidup-Hidup, Korban Minta Keadilan Hukum

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Indra Wahyudi di Senayan (foto: dok redaksi)
Profil

Indra Wahyudi dan Masa Depan DPC Demokrat Sumenep

28/02/2021
Berita

JPU Kasus Buni Yani, Jadi Kepala Kejari Muara Enim

28/02/2021
Slamet Ariyadi, saat memberikan masukan riset dan inovasi garam di UTM
Berita

Universitas Trunojoyo Madura Direkom Sebagai Fasilitator Garam Nasional

27/02/2021
Pengurus DPC Partai Demokrat Sumenep, menggelar potong tumpeng (foto: tribunnews.com/Ali Hafizd)
Berita

DPC Demokrat Sumenep Hadiahi AHY dengan Potong Tumpeng

27/02/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.