jfid – Minggu, 5 November 2023, seharusnya menjadi hari yang menyenangkan bagi Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik. Ia berencana untuk bermain sepak bola dengan wartawan dalam rangka pembukaan Piala Bupati Cup tahun 2023 di lapangan Gelora Bahrain Kasuba (GBK) di Labuha, ibu kota kabupaten Halmahera Selatan. Namun, takdir berkata lain. Usman Sidik meninggal dunia di RSU Labuha setelah bermain sepak bola karena mengalami serangan jantung.
Usman Sidik adalah seorang wartawan senior yang berkiprah sebagai wartawan RCTI biro Maluku Utara sebelum memulai kariernya di politik. Ia juga mendirikan media cetak harian bernama PT Seputar Malut. Ia masih menunjukkan kecintaannya terhadap jurnalis dengan menjadi bagian dari tim PWI Malut untuk bermain sepakbola.
Ia dipercayakan sebagai kapten kesebelasan dengan menggunakan nomor punggung 18 memperkuat PWI Kabupaten Halsel, sedangkan Wakil Bupati Halsel, Bassam Kasuba menjadi kapten dari Pemkab Halsel. Pertandingan tersebut berlangsung seru dan sengit, namun sayangnya Usman Sidik tiba-tiba terbaring di tengah lapangan saat berjalannya babak kedua. Ia kemudian dibawa ke RSUD Labuha dengan menggunakan ambulans, namun nyawanya tidak tertolong.
Kabar meninggalnya Usman Sidik sontak membuat heboh masyarakat Halmahera Selatan dan Maluku Utara. Banyak yang menyampaikan belasungkawa dan penghargaan atas jasa-jasanya sebagai bupati dan wartawan. Sejumlah tokoh pers di Maluku Utara ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Usman Sidik. Ketua PWI Malut, Asri Fabanyo, mengaku terpukul atas berita tersebut dan mengatakan bahwa Usman Sidik masih menunjukkan kecintaannya terhadap jurnalis dengan menjadi bagian dari tim PWI Malut untuk bermain sepakbola dalam rangka pembukaan sepak bola Bupati Cup tahun 2023.
“Beliau adalah sosok yang sangat dekat dengan kami, para wartawan. Beliau juga sangat peduli dengan perkembangan pers di Maluku Utara. Beliau selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada kami, baik secara moral maupun materi. Kami sangat kehilangan beliau,” ujar Asri Fabanyo.
Asri Fabanyo juga mengenang Usman Sidik sebagai seorang wartawan yang profesional, kritis, dan berintegritas. Ia mengatakan bahwa Usman Sidik selalu mengedepankan kode etik jurnalistik dalam karyanya. Ia juga tidak segan-segan memberikan kritik dan saran kepada pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki kondisi daerah.
“Beliau adalah wartawan yang berani dan jujur. Beliau tidak takut untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Beliau juga tidak mudah terpengaruh oleh tekanan atau iming-iming. Beliau adalah teladan bagi kami, para wartawan muda,” kata Asri Fabanyo.
Selain sebagai wartawan, Usman Sidik juga dikenal sebagai seorang politisi yang visioner, inovatif, dan progresif. Ia menjabat sebagai Bupati Halmahera Selatan periode 2021-2024. Ia berhasil memenangkan pemilihan bupati dengan perolehan suara sebesar 51,67 persen, mengalahkan pasangan calon lainnya, yaitu Muhlisin dan Muhajir.
Usman Sidik memiliki visi untuk menjadikan Halmahera Selatan sebagai daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera. Ia memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat perekonomian daerah, membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta melestarikan lingkungan dan budaya.
Salah satu program unggulan Usman Sidik adalah pembangunan jembatan gantung di Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa, yang merupakan desa kelahirannya. Jembatan gantung tersebut dibangun untuk menghubungkan desa tersebut dengan desa-desa lainnya yang terpisah oleh sungai. Jembatan gantung tersebut juga menjadi ikon baru bagi Halmahera Selatan.
Usman Sidik juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat. Ia sering turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakat dan daerah. Ia juga sering berdialog dengan berbagai elemen masyarakat, baik itu tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, maupun tokoh perempuan. Ia juga tidak segan-segan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, baik itu dalam bentuk bantuan sosial, bantuan hukum, maupun bantuan lainnya.
“Beliau adalah bupati yang sangat peduli dengan rakyatnya. Beliau selalu hadir di tengah-tengah kami, baik itu dalam suka maupun duka. Beliau juga selalu memberikan solusi dan inspirasi bagi kami. Kami sangat berterima kasih kepada beliau,” ucap Moh Renaldi salah seorang warga Halmahera Selatan.
Usman Sidik lahir pada 13 April 1973 di Orimakurunga Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia menikah dengan Nurhayati dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Muhammad Rizky, Muhammad Rizal, dan Muhammad Rizwan.
Usman Sidik meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat Halmahera Selatan. Ia juga meninggalkan prestasi yang patut dibanggakan sebagai wartawan dan bupati. Ia adalah seorang pejuang yang berjuang untuk kepentingan rakyat dan daerahnya. Ia adalah seorang pahlawan yang gugur di medan laga.