Ada Apa di Dalam Tiongkok!

Rasyiqi
By Rasyiqi
6 Min Read
Ilustrasi gambar: Mardigu Wowiek
Ilustrasi gambar: Mardigu Wowiek

jfID – Ketika saya mendapatkan foto satelit keadaaan cuaca di Tiongkok beberapa hari terakhir ini, saya geleng-geleng kepala. Di beberapa provinsi di Tiongkok hujan turun selama 7 hari berturut-turut dan hal ini hujan turun panjang dan lama, belum pernah terjadi dalam periode yang sudah cukup lama.

Genangan air atau banjir di wilayah rendah sudah merendah ratusan ribu rumah dan sayangnya kita ini di Indonesia sering lupa kepada cara setiap Negara berbeda kelolaannya.

Dipikir semua seperti Indonesia kelola negaranya?

Yang namanya informasi keluar dari Tiongkok itu tidak sesederhana apa yang banyak dari kita pikirkan. Berita banjir China ini tidak bisa keluar begitu saja karena sumber keluarnya katakan ada mau kirim foto lewat WA, whatup ngak ada di China bro! Wechat adanya.

WA nya mark Zukerberg di kontrol ketat dengan server yang ada di Tiongkok, sehingga data bisa di saring dulu oleh partai KOMUNIS TIONGKOK. Ingat ya, Tiongkok itu KOMUNIS beda ya ideologi bernegara nya dengan Indonesia. Sekedar mengingatkan aja, jangan nyolot gitu dong, tempe bener sih luh!

Jadi berita banjir atau genangan kalau belum di datangkan Xi Jinping ke lokasi, ngasih pertolongan, tindakan HEROIK pimpinan tertinggi belum datang, ya info kedunia luar ya belum akan di siarkan.

Kepahlawanan SUKA NOLONG ORANG harus di tonjolkan propagandanya, sekarang pasti departemen penerangannya Tiongkok sedang buat skenario siarannya kedunia.

sebentar, Tiongkok nolong? Nolong Indonesia gitu misalnya? Apapun deh!!! Tanpa pamrih? Ya ngak mungkin lah, pasti ada udang di balik batu.

Yang paling mengerikan adalah di 3 bendungan besar “3 gorges” nya Tiongkok, kayaknya sudah di ujung daya tahannya deh. Makanya otak liar saya berkata, huih ini bahaya!!! Kalau Amerika hajar pakai drone 1 saja bendungan ini maka 15 provinsi bisa kena dan 3 provinsi bisa parah kesapu tsunami air tawar, termasuk provinsi Hubei, dan kota Wuhan bisa musnah!

Maka ketika di telfon kemudian dengan teman saya dari negeri paman sam yang mengirim gambar tersebut dan berkata, you guys made it? You bastard America !!! yang dia hanya ketawa “its a dirty job but some got to do it!”

Bener-bener asshole tuh Amerika!

Sahabat faham maksud saya “made it!”.

Gini, sahabat tahu khan saya ini wong bodo ngaku pinter, jadi begitulah cara pikir wong bodo itu. Kamu yang buat semua ini ya? Itu pernyataan saya, bukan pertanyaan.

Karena kalau 30 hari terus di hajar hujan, bendungan tadi bisa jebol atau tidak di “buat” 30 hari tetapi dengan kapasitas sudah memuncak, teknologi China 20 tahun yang lalu, pasti bisa jebol juga itu bendungan atau….di tembak drone! Jebol juga bendungan tersebut.

Dan urusan mau 7 hari, 30 hari mengubah cuaca Amerika punya HAARP.

Lantas apa itu HAARP?

HAARP merupakan sebuah stasiun cuaca yang terletak di Gakona, Alaska.

Disana terdapat banyak sekali antena transmitter yang bisa ‘menembakkan’ frekuensi gelombang radio baik rendah dan tinggi keatas atmosfer bumi.

Fungsinya? untuk mempengaruhi Ionosfer dan Stratosfer yang merupakan bagian penting dari atmosfer untuk membakar batu meteor agar tak jatuh bulat-bulat ke bumi.

Jika gelombang radio itu berhasil ditembakkan sampai kesana maka akan membuat ionosfer hangat kemudian memantul kembali ke bumi, menciptakan awan serta molekul lainnya sehingga dapat memanipulasi cuaca disekitar tempat dimana gelombang itu terpantul.

Banyak tidaknya awan tentunya tergantung dari berapa lama antena HAARP menyala memancarkan gelombangnya.

Saat ini terdapat 360 buah antena HAARP di pusat penelitian Gekona, Alaska.

Yang satu buah antena jika dinyalakan akan menghasilkan daya pancar 10 ribu watt.

Tapi jika ke 360 antena itu dihidupkan bersamaan? maka daya pancarnya sangat besar mencapai milyaran watt, cukup untuk memanipulasi cuaca sebuah negara.

Bisa dibayangkan bila Amerika Serikat yang sedang ‘jengkel’ dengan Tiongkok saat ini bisa saja cuaca di 10 provinsi yang di lewati sungai kuning dibuat hujan seminggu, sebulan, tak berhenti secara terus menerus ya itulah ketika sesuatu cuaca atau keadaan anomali past i “ada yang memainkan” seperti hujan 7 hari beruntun saat ini di dalam Tiongkok.

Makanya otak bodonya si sontoloyo ini keluar, LU YANG BUAT?

Mudah-mudahan sekali lagi analisa saya salah. Hujannya alami seperti hal-nya corona saat ini. juga semoga bendungan tidak jebol, dan semoga faham bahwa apapun data dari Tiongkok pasti di manipulasi juga salah. Tiongkok negara jujur terbuka demokrasi, bukan komunis lagi. Maaf ya saya salah selama ini. #peace

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article