Jfid, BANGKALAN – Institut Agama Islam Syaikhona Kholil (INSYA) Bangkalan merayakan hari lahir (harlah) ke-18 dengan cara yang spektakuler.
Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati halaman kampus, Sabtu malam (13/8/2025), untuk menyaksikan puncak acara yang menghadirkan penceramah populer asal Blitar, Gus Iqdam Kholid.
Acara dimulai dengan pemukulan gong oleh Ketua Senat Kampus, Lora Nasih Aschal, dilanjutkan penampilan paduan suara, atraksi pencak silat, hingga pemutaran profil perjalanan INSYA dari awal berdiri.
Transformasi kampus ini dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) pada 2007 menjadi Institut pada 2025 disebut sebagai tonggak bersejarah yang patut disyukuri.
“Harlah ke-18 ini kita buat spektakuler karena sekaligus menjadi momentum syukur atas perubahan dari sekolah tinggi menjadi institut. Lewat kegiatan ini, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa transformasi ini sejatinya demi kemajuan bersama. Khususnya bagaimana Madura tidak lagi dianggap sebagai wilayah dengan SDM rendah, melainkan daerah yang mampu melahirkan generasi unggul,” ujar Nasih Aschal.
Ra Nasih menegaskan, pendidikan tinggi adalah jalan strategis untuk menaikkan kualitas SDM Madura, sekaligus memberi kontribusi lebih luas secara nasional.
“Ketika nama besar Syaikhona Kholil disebut, maka INSYA ingin membersamai kiprah dan perjuangannya. Dari sinilah lahir tekad untuk terus memperkuat peran akademis sekaligus sosial kemasyarakatan,” jelasnya.
Hadirnya Gus Iqdam dalam puncak perayaan bukan tanpa alasan. Selain dikenal luas dan viral di berbagai kalangan, sosoknya dianggap mampu memberi pengaruh positif terhadap pola pikir masyarakat, terutama generasi muda.
“Gus Iqdam adalah idola, ikon yang dicintai masyarakat lintas kalangan. Kehadirannya di INSYA diharapkan memberi energi baru sekaligus memperluas dakwah kampus ini,” tambah Nasih Aschal.
Dalam kesempatan itu, kampus juga memperkenalkan sejumlah program unggulan. Di antaranya layanan hukum gratis melalui Lembaga Bantuan Hukum INSYA, program pendampingan korban kekerasan, hingga Halal Center untuk membantu UMKM memperoleh sertifikasi halal produk mereka.
“Halal adalah salah satu fokus program. Melalui kampus, kita ingin memberi kontribusi nyata, bukan hanya di dunia akademik, tapi juga di sektor ekonomi masyarakat,” terang dia.
Perayaan yang berlangsung meriah itu ditutup dengan doa bersama ribuan jamaah. Harlah ke-18 ini bukan hanya pesta ulang tahun lembaga, melainkan refleksi panjang perjalanan INSYA dan tekad baru menyongsong era 5.0.
“Harapan kami, di usia ke-18 INSYA semakin berbenah, semakin siap menghadapi tantangan zaman, dan terus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat, masyarakat, bangsa, dan dunia,” pungkas Lora Nasih Aschal.
Penulis: Syahril


