Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas Antam adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada 2 Maret 2024, kurs rupiah ditutup melemah 0,43 persen di level Rp 14.765 per dolar AS, menurut data Bank Indonesia.
Pelemahan rupiah ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China, serta ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan tahun 2024.
Ketika rupiah melemah, harga emas Antam yang menggunakan acuan harga emas dunia dalam dolar AS akan naik.
Faktor lain yang mendorong kenaikan harga emas Antam adalah meningkatnya permintaan emas di dalam negeri, terutama menjelang Hari Raya Nyepi dan Paskah.
Menurut data Antam, volume penjualan emas Antam pada Februari 2024 mencapai 1.235 kilogram, naik 23,5 persen dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 1.000 kilogram.
Permintaan emas Antam juga didorong oleh minat masyarakat untuk berinvestasi di emas, karena dianggap sebagai aset yang aman dan likuid di tengah ketidakpastian ekonomi.