Ongkos 1 Miliar Safari Kepulauan Pemkab Sumenep Tahun 2022, Sangat Minim Anggaran

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read

jfid – Banyak yang tidak faham tentang arah kebijakan Bupati Sumenep. Sebagaimana Ongkos 1 Milliar Safari kepulauan Bupati Achmad Fauzi ke pulau yang dipersoalkan. Kunjungan kerja di kecamatan Sapeken, Paliat, Ra’as, dan Goa-goa, terjadwal mulai Kamis 2 Juni hingga Senin 6 Juni, sungguh sangat minim anggaran alokasi dari APBD.

Biaya kunjungan kerja Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah bersama beberapa OPD yang menelan biaya 1 Milliar sungguh sangat minim anggaran dibandingkan dengan kemiskinan kabupaten Sumenep yang berada diperingkat 2 paling bawah di Jawa Timur.

Coba bayangkan jika seandainya Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah benar melakukan janji politik nya saat kampanye, “akan berkantor di kepulauan,” berapa biaya gedung yang akan dibangun? Berapa biaya operasional yang akan dihabiskan saat berkantor di kepulauan?

1 Milliar itu dengan rincian sewa kapal 600 juta dan 300 juta untuk makan dan minum. Seharusnya ada belanja tak terduga yang perlu dikeluarkan untuk kebutuhan-kebutuhan hibah sosial.

Kita perlu belajar pada Gusdur saat jadi gunjingan ketika dirinya selama 40 hari pertama menjabat presiden, lebih dari 20 hari masa kepemimpinannya dihabiskan untuk perjalanan ke mancanegara. Misi itu dilakukan untuk kedaulatan Indonesia. Karena saat itu, Aceh dan Papua ingin Merdeka.

Sejarah mencatat, dari 20 Bulan Gusdur menjabat Presiden. Biaya yang dihabiskan untuk keliling dunia senilai 52 Milliar, dan nilai uang itu tidak sebanding untuk kedaulatan Indonesia.

Kembali pada ongkos 1 Miliar Safari Kepulauan Pemkab Sumenep di tahun 2022. Perlu diketahui beban keuangan daerah untuk membiayai gaji pegawai dilingkungan Pemkab Sumenep sangat besar. Bahkan, hampir separuh atau 50 persen dari kekuatan belanja daerah yang diproyeksikan dalam rancangan APBD 2022 diperuntukkan untuk gaji dan tunjangan abdi negara.

Sesuai data yang tercatat dalam Nota rancangan APBD 2022, dari total estimasi kekuatan belanja daerah sebesar Rp. 2, 6 trilun, Rp. 1, 1 triliun lebih untuk membiayai kebutuhan belanja pegawai. Selebihnya adalah belanja barang dan jasa Rp. 564, 5 miliar, belanja hibah Rp. 140, 6 miliar, dan belanja bantuan sosial Rp. 16, 7 miliar. Semuanya masuk dalam komposisi belanja operasi dengan total anggaran Rp. 1, 8 trilun.

Lalu, belanja modal direncanakan sebesar Rp. 225, 2 miliar, belanja tak terduga sebesar Rp. 60 miliar, dan belanja transfer meliputi bagi hasil dan bantuan keuangan sebesar Rp. 519, 8 miliar.

Seharusnya, ongkos safari perjalanan pemkab Sumenep jika disesuaikan dengan nota rancangan APBD 2022 setidaknya perlu menghabiskan 10-15 Milliar. Karena ada anggaran belanja bantuan sosial senilai 16, 7 Milliar dan belanja tak terduga sebesar 60 miliar.

Wilayah kepulauan Sumenep perlu menjadi prioritas utama. Sebagaimana janji politik “Bismillah melayani” pemerataan wilayah daratan dan kepulauan.

Masak Bupati Achmad Fauzi dan Rombongan naik perahu kecil?
Sekali lagi saya katakan. Ibarat petinju, Achmad Fauzi seperti Roy Jones, hook dan pukulan-pukulan jepnya sulit terbaca oleh lawan dan bikin KO.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article