Jika pulau Madura memiliki dua tim sepak bola di Liga 1, kenapa tidak?.
jfid – Saat ini liga paling bergengsi di sepak bola Indonesia itu hanya diikuti Madura United (sejak 2016). Sebelumnya juga hanya ada nama Persepam Madura United yang promosi tahun 2012 lalu degradasi tahun 2014.
Satu-satunya harapan agar terdapat derby Madura di Liga 1, klub asal Sumenep Madura FC harus lolos Liga 1 tahun depan. Laskar Jokotole saat ini sedang bersaing dengan 23 tim Liga 2.
Prediksi di atas kertas, klub milik Politikus Said Abdullah tersebut memiliki peluang besar lolos ke Liga 1. Dua musim berturut-turut, Madura FC mampu menghuni papan atas klasemen Liga 2. Apalagi sekarang klub dengan lambang kepala sapi itu dinakhodai oleh pelatih berpengalaman, Eduard Tjong. Cuma, prediksi dan hasil di atas kertas (eits, maksudnya di atas lapangan) kadang tidak sesuai harapan.
Jika Madura FC bersanding dengan nama besar Persija Jakarta, PSM Makassar, Persib Bandung atau Persebaya Surabaya di Liga 1, minimal masyarakat pulau garam tidak hanya memiliki satu kebanggaan yaitu atas Madura United FC. Jika dalam satu musim kompetisi Laskar Sape Kerrab misalnya kalah pada derby Suramadu. Maka masih ada Laskar Jokotole yang akan membalas kekalahan atas Bajul Ijo. Tapi misi utama dari adanya dua tim di Liga 1, bisa mempromosikan pulau Madura ke seluruh penjuru Nusantara, mampu menggairahkan ekonomi dan menaikkan kunjungan wisata.
Selain soal sarana promosi daerah, adanya Madura United FC dan Madura FC di Liga 1 tentu akan menambah daya tarik liga Indonesia untuk menambah keseruan derby Jatim (Persebaya-Arema) atau derby Persija-Persib. Tapi derby Madura memiliki ciri khas tersendiri. Dua klub sama-sama berlambang sapi, sama-sama mengusung nama Madura dan sama-sama milik orang Sumenep. Madura United FC milik anggota BPK RI Achsanul Qosasi, sementara Madura FC kepunyaan anggota DPR RI MH Said Abdullah.

Soal suporter, aroma derby Madura sudah tampak ketika kedua tim bertemu pada Piala Indonesia 6 Desember 2018. Catatannya bisa dibaca di kabarjawatimur.com dengan judul ‘(Belum) Layak Dicatat Sejarah’. Tentu suporter Madura Bersatu (Kacong Mania, Trunojoyo Mania, Taretan Dhibik dan Peccot Mania) akan lebih bergairah ketika satu tribun dengan Jokotole Mania.
Tapi penantian saya dan (mungkin) sebagian besar masyarakat Madura, sulit tercapai tahun ini. Karena melihat beberapa tim Liga 2 yang mustakhil dikalahkan oleh sebelas pemain Madura FC.
Kapan derby Madura akan terwujud? hanya “Tuhan” yang tahu…!!!
Penulis : Ainul Anwar