Kapitalisme Lahir Karena Indonesia

Rasyiqi
By Rasyiqi
7 Min Read
Ilustrasi keberingasan Kapitaslime
Ilustrasi keberingasan Kapitaslime

jfid – Saya ingat pelajaran dulu sewaktu di kampus akademi, pelajaran world history 101. Di sana saya baru mengetahui bahwa kapitalisme lahir karena Indonesia. Saya sangat bangga dengan cerita sejarah tersebut, walau Belanda yang sampai sekarang tidak pernah ngaku [pernah menjarah Indonesia dengan tangan penuh darah]. Ini menyesakan dada setiap patriotis tanah air Indonesia. Betapa sombongnya dan harusnya diberi pelajaran kalau Indonesia bernegaranya berdaulat.

Dalam catatan sejarah, dinyatakan bahwa JP Coen adalah pemimpin ekspedisi pelayaran bisnis pertama yang mengunakan saham sebagai pembiayaan ekspedisi Timur jauh untuk mendapatkan biji pala atau nutmeg dengan menyisakan 1000 penduduk dari 15.000. JP coen bantai 14,000 penduduk Banda.

Lalu Belanda bertempur di pulau kecil yang dikuasai Ingris bernama pulau Run di wilayah Ternate Tidore. Hingga akhirnya terjadi tukar guling atau bahasa terkenal dalam bisnis adalah swap deal. Inilah deal pertama pertukaran wilayah pulau Run milik Inggris ditukar dengan new Amsterdam di Amerika.

New Amsterdam kemudian hari dikenal dengan nama barunya hingga sekarang dengan nama New York. Jadi, kalau tidak ada pulau Run penghasil biji pala, maka New York dan New Frontier Inggris bernama Amerika tidak akan pernah seperti sekarang ini.

Kembali ke kapitalisme modern. Perjalanan Jan Pieterszoon Coen itu memerlukan biaya sangat besar. Karena itu dibuatkan lah yang usaha bersama bernama VOC, dutch east indies company milik berbagai pengusaha Eropa berbasis di Belanda itu. Mengapa multi owner? Karena semakin banyak yang setor saham, semakin kecil risiko yang ditanggung dalam perjalanan yang berbiaya sangat besar tersebut.


Inilah asal muasal awal kapitalisme modal bersama. VOC adalah perusahaan pertama Listing atau perusahaan pertama di dunia yang menjual stock atau sahamnya agar bisa dimiliki banyak pemodal.

VOC juga perusahaan pertama di dunia yang sahamnya dimiliki oleh “multi international” owner. Juga diawali dengan 21 tahun pemberian hak kelola “spice” rempah. Karena itu juga VOC adalah perusahaan megakorporasi pertama di dunia. Haknya yang utama, meng-ekpoiltasi rempah nusantara.

VOC menjadi model pertama di dunia atas megakorporasi yang merubah dunia bisnis, dunia financial, dunia saham bursa efek, dunia sosio politik ekonomi, military political diplomasi, maritime exploration dan penjajahan ekonomi oleh perusahaan global.

Sengaja saya menuliskan panjang sejarah VOC ini agar bisa mengingatkan dari sejak awalnya indos-nesos ini berdiri, Negara kepulauan terbesar di dunia ini adalah ditakdirkan sebagai “global player”. Banyak peristiwa besar yang membuat dunia seperti sekarang ini lahir dan besar karena Indonesia. Rebutan nutmeg biji pala yang di jaman itu lebih mahal dari emas karena bisa menyembuhkan “wabah” penyakit yang melanda Eropa.

Kita ambil catatan di sini bahwa kapitalisme dengan urun dana multi owner terbesar di dunia adalah VOC perusahaan Belanda yang kalau di nilai saat ini sama dengan hartanya google, di tambah FB + IG + WA di tambah amazon dan hartanya Elon Musk.

Kembali ke sejarah menarik lainya yang bernama colleganza, coleganzanya Venesia. Kota negara kecil di bawah protektorat Italia saat ini, seperti halnya city of london. Venesia juga merupakan city country yang telah ada sejak 1200 tahun yang lalu, dimana masa kejayaannya adalah di abad 11, 12 jauh sebelum VOC berdiri.

Mereka menciptakan urun dana namun untuk pengusaha kecil. Menggabungkan kekuatan multi owner namun untuk UKM. Karena sistem ekonomi colleganza venesia kaya raya dengan cepat dan mengendalikan Eropa Barat kala itu.

Jadi di sini kita ambil catatan lain lagi, VOC dan sistem colleganzanya venesia keduanya mengunakan urun dana, dan urun dana yang terbaik adalah memeliki bursa pertukaran untuk saham atau yang di kenal dengan bursa sekondari seperti halnya bursa IDX Indonesia, bursa NYSE di New York.

Maka di Indonesia saat ini urun dana juga sudah menjadi solusi, walau baru mulai 1 tahun ini, namun bursa pertukaran kepemilihan atas saham UKM belum berjalan. Untuk itu ada baiknya pemerintah mempercepat mempromosikan untuk bursa sekondari bisa berjalan setiap hari kerja dalam waktu segera.

Santara saat ini sudah mengantongi izin bursa sekondari satu-satunya di equity crowd funding, kemarin dari 10 perusahaan yang listing dari 80 penerbit di Santara, kita simulasikan transaski bursanya ternyata selalu naik 10% limit batas atas tercapai dari setiap penerbit yang bagus performanya. Sangar sekali, sangat menguntungkan!

Bayangkan kalau dalam 2 tahun kedepan ada 10.000 UKM penerbit yang 50% nya sudah memberikan deviden lalu melantai di bursa sekondari ECF. Dibandingkan IDX yang 600 an perusahaan maka 5000 perusahaan UKM jauh lebih menarik nilainya saham dan devidennya.

Rasanya nasdaq Indoensia atau bursa senzhen di Indonesia ini yang disebut bursa sekondari ECF akan menjadi tulang punggung baru ekonomi nasional. Inilah solusi ekonomi dari mardigunomic. Mendemokratisasikan keuangan yang berputar di elitis pindah ke bottom of pyramid.

Hal ini akan melengkapi pernyataan sejarah bahwa Indonesia memang global player, kapitalisme lahir karena Indonesia dan sistem bursa ECF yang sekarang oleh kita akan diberlakukan adalah ekonomi berputar di bottom of pyramid bukan di elitis lagi.

Sistem ini  juga lahir di Indonesia plus berbasis digital. Inilah langkah awal Indonesia mendominasi bursa UKM, awalnya di Indonesia dan dalam waktu yang tidak lama, Santara merambah keluar Indonesia.

Ke negara berkembang lainnya seperti India, Asean, Afrika untuk menggabungkan kekuatan Selatan agar Indonesia menjadi negara terkuat di Selatan Katulistiwa, the most powerful country di south hemisphere sesuai impian bernegara kaum sontoloyo, bener khan? Mohon bantu promosikan hal ini wahai pejabat, berat kalau edukasi di bebankan ke UKM.

Oiya,  Maaf loh ya  saya jualan Santara sekarang dari pada di bilang bossman jualan ludah mulu, eehmm padahal emang iya juga ya? . #peace #dinaran.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article