DPRD Bangkalan Soroti MBG Basi, Disdik dan Penyedia Dipanggil

Redaksi
By Redaksi
3 Min Read
DPRD Bangkalan Soroti MBG Basi, Disdik dan Penyedia Dipanggil (Ilustrasi)
DPRD Bangkalan Soroti MBG Basi, Disdik dan Penyedia Dipanggil (Ilustrasi)
- Advertisement -

BANGKALAN, Jfid – Kasus makanan bergizi gratis (MBG) yang diduga basi di Bangkalan menjadi perhatian serius DPRD.

Komisi IV bersama Ketua DPRD memanggil Dinas Pendidikan dan pihak penyedia untuk dimintai penjelasan.

Anggota Komisi IV DPRD Bangkalan, Robi Ismail, menegaskan persoalan ini tidak boleh dianggap sepele.

Menurutnya, dapur penyedia harus bertanggung jawab penuh agar distribusi makanan ke siswa aman dan layak konsumsi.

“Hari ini kami rapat dengan Diknas dan BGN terkait ditemukan makanan bergizi bazi. Kami menekankan pentingnya mencari tahu penyebabnya. Harus ada MoU dengan Pemkab supaya kalau ada masalah distribusi bisa segera diatasi. Dapur ini tidak hanya memastikan makanan sampai tepat waktu, tapi juga wajib menjaga kualitasnya,” tegas Robi.

Ia menambahkan, kasus basi ini jadi peringatan bagi seluruh penyedia. “Ke depan jangan sampai terulang lagi. Program MBG ini program utama Presiden. Kalau kualitasnya tidak dijaga, justru akan menimbulkan persoalan baru. Semua SPPG harus lebih serius dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Fraksi PKB, Mohammad Hotib, menilai insiden makanan basi adalah teguran keras bagi penyedia. Ia menekankan tiga hal penting: standar pengolahan harus maksimal, kualitas bahan baku harus dijaga, dan pemanfaatan produk lokal harus diprioritaskan.

“Kalau bahan bakunya bagus, cara pengolahannya sesuai SOP, saya yakin tidak akan ada kasus basi. Selain itu, program ini juga harus memberi dampak ekonomi ke Bangkalan, misalnya dengan membeli daging, ayam, cabai, dan sayur dari petani lokal. Jadi bukan hanya soal gizi anak, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” jelas Hotib.

Ia menegaskan, kasus ini akan jadi evaluasi besar. “Kalau terulang dengan mitra yang sama, kami akan meneruskan ke provinsi bahkan ke Satgas BGN pusat. Program ini strategis dari Presiden untuk mengurangi stunting dan menyiapkan generasi emas 2045, jadi tidak boleh gagal hanya karena kelalaian dapur,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub, membenarkan temuan makanan basi terjadi di tiga sekolah dasar, yakni SDN Mlajah 1, SDN Mlajah 2, dan SDIT. Ia mengimbau sekolah lebih teliti sebelum makanan dibagikan ke siswa.

“Setiap makanan yang datang harus dicek dulu. Kalau tidak layak, jangan diterima. Itu untuk mencegah keracunan bagi anak-anak,” pungkasnya.

- Advertisement -
Share This Article