jfid – Dalam dunia yang semakin global ini, kita sering kali tidak menyadari bahwa produk yang kita gunakan sehari-hari mungkin memiliki keterkaitan dengan isu-isu politik dan sosial yang lebih besar.
Salah satu contoh yang cukup mengejutkan adalah keterkaitan antara produk bayi dan konflik Israel-Palestina.
Mengapa Produk Bayi?
Produk bayi adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari bagi banyak keluarga. Dari popok hingga sabun mandi, produk-produk ini sering kali dianggap sebagai kebutuhan pokok.
Namun, apa jadinya jika produk-produk ini ternyata mendukung suatu pihak dalam konflik yang merugikan orang lain? Ini adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh orang tua di seluruh dunia.
Konflik Israel-Palestina dan Produk Bayi
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik paling lama dan paling rumit di dunia. Dalam konflik ini, banyak perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mendukung Israel, negara yang telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengumumkan Fatwa MUI, yaitu masyarakat harus tahu daftar lengkap dari produk pro Israel yang telah diharamkan untuk dibeli karena termasuk dukungan agresi Israel ke Palestina.
Fatwa MUI tersebut juga mengharamkan bagi Muslim yang membeli barang-barang dari produk pro Israel yang terafiliasi dan mendukung agresi Israel ke Palestina.
Daftar Produk Bayi Pro Israel
Berikut adalah beberapa produk bayi yang terdaftar sebagai produk pro Israel:
- Johnson’s
- Cussons
- My Baby
- Mitu Baby
- Kodomo
Produk-produk ini telah terbukti mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, mereka telah masuk dalam daftar produk yang harus diboikot.
Kesimpulan
Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang kita gunakan untuk anak-anak kita tidak hanya aman dan sehat, tetapi juga etis.
Dengan memboikot produk bayi pro Israel, kita dapat membantu mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menentang pelanggaran hak asasi manusia.
Ingatlah, setiap kali kita memilih untuk tidak membeli produk tertentu, kita memberikan suara tentang apa yang kita percayai. Jadi, mari kita gunakan suara kita dengan bijaksana.