SUMENEP Jf.id – Proses pemilihan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini menjadi perhatian publik. Posisi strategis ini dianggap sangat penting karena Sekda berperan sebagai motor penggerak birokrasi sekaligus koordinator antar-organisasi perangkat daerah (OPD).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam wawancara eksklusif menyampaikan kriteria utama yang harus dimiliki calon Sekda. Menurutnya, selain berkompeten secara teknis, seorang Sekda harus memiliki rekam jejak bersih dan pengalaman mumpuni dalam memimpin OPD.
Namun, Fauzi menekankan bahwa aspek loyalitas menjadi syarat paling penting. “Tentu harus punya loyalitas,” ujarnya singkat ketika ditanya mengenai kriteria calon Sekda.
Pernyataan ini menegaskan bahwa sosok Sekda yang ideal bukan hanya pandai mengelola birokrasi, tetapi juga mampu menjaga kepercayaan, mendukung kebijakan kepala daerah, dan memastikan tagline pelayanan publik “Bismillah Melayani” benar-benar terimplementasi.
Sejumlah nama pejabat eselon II dikabarkan berpeluang menduduki jabatan tersebut setelah masa jabatan Sekda sebelumnya berakhir. Meski begitu, keputusan akhir tetap berada di tangan Bupati melalui mekanisme yang berlaku.
Menanggapi pernyataan Bupati, aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Sumenep, Andriyadi, menilai langkah Fauzi sudah tepat. Ia menegaskan pihaknya akan terus mengawal proses seleksi hingga pengumuman resmi.
“Dari kriteria yang disebutkan, kami sudah 80 persen memahami siapa tokoh yang dimaksud. Kata kuncinya jelas: punya pengalaman memimpin dan loyalitas,” ungkap Andriyadi.
Menurutnya, arah kebijakan Bupati konsisten dengan semangat pelayanan publik yang diusung. “Apapun hasilnya, kami akan tetap mengawal. Yang pasti, kriteria itu sudah sangat jelas, dan kami mendukung demi konsistensi tagline ‘Bismillah Melayani’,” tambahnya.
Lebih lanjut, ALARM juga menyoroti beberapa nama yang dinilai berpotensi mengisi posisi Sekda, yakni:
Ir. Eri Susanto, M.Si
Dr. Ir. Arif Firmanto, S.TP., M.Si
Agus Dwi Saputra S.Sos,M.Si
Menurut ALARM, ketiga tokoh tersebut memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, namun sama-sama menunjukkan loyalitas dan pengalaman dalam mengelola OPD. “Masing-masing punya karakteristik, tetapi tujuannya sama, yaitu Bismillah Melayani,” tutup Andriyadi.


