Bupati Bangkalan Dukung Investasi Pengolahan Air Bersih oleh Investor Korea

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
Bupati Bangkalan Dukung Investasi Pengolahan Air Bersih oleh Investor Korea (Ilustrasi)
Bupati Bangkalan Dukung Investasi Pengolahan Air Bersih oleh Investor Korea (Ilustrasi)
- Advertisement -

Jfid – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, memberikan dukungan penuh terhadap rencana investasi pengolahan air bersih yang diinisiasi oleh PT DFM Engineering Indonesia.

Proyek strategis ini menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, DIRFOS, yang bekerja sama dengan PT Zam Starindo Traco Surabaya untuk membangun instalasi penjernihan air di Kabupaten Bangkalan.

Dalam pertemuan bersama Direktur PUDAM Sumber Sejahtera Bangkalan, Sobirin Hasan, serta perwakilan investor, Bupati Lukman menegaskan pentingnya profesionalisme dalam pelaksanaan proyek ini.

Ia menekankan bahwa investasi harus berjalan dengan skema Business to Business (B2B) agar lebih efisien dan berorientasi pada hasil.

Ad imageAd image

“Kami sangat mendukung upaya ini karena bertujuan untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat,” ujar Lukman. Senin, 4 Maret 2025.

“Namun setiap tahap harus dikaji secara matang agar manfaatnya benar-benar optimal,” imbuh dia.

Proyek ini kata Lukman mencakup pembangunan instalasi pengolahan air dengan kapasitas 150–250 liter per detik.

Dengan kapasitas tersebut, layanan air bersih di Bangkalan diproyeksikan dapat menjangkau hingga 16.000 pelanggan baru.

” Ini menjadi langkah signifikan mengingat saat ini PUDAM Sumber Sejahtera Bangkalan baru mampu melayani sekitar 30.000 pelanggan,” terang dia.

Bupati Lukman juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap proses investasi. Ia meminta Direktur PUDAM untuk terus memantau perkembangan proyek agar semua tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kami ingin memastikan bahwa investasi ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan dijalankan sesuai regulasi yang berlaku,” pinta dia.

Sementara itu, Direktur PUDAM Sumber Sejahtera Bangkalan, Sobirin Hasan, menjelaskan bahwa langkah awal dalam proyek ini adalah pelaksanaan feasibility study atau studi kelayakan.

Studi ini, lanjut dia, bertujuan untuk menilai potensi proyek, dampaknya terhadap masyarakat, serta memastikan kesesuaian dengan regulasi yang ada.

“Kami akan melaporkan hasil studi kelayakan ini kepada Bupati, yang kemudian akan menjadi dasar untuk menentukan model kerja sama terbaik, termasuk opsi Build-Operate-Transfer (BOT),” tandas dia.

Penulis: Syahril

- Advertisement -
Share This Article