Brack memiliki tekstur yang lembut dan empuk, serta rasa yang manis dan harum.
Brack biasanya dibuat dengan menggunakan ragi sebagai pengembang adonan. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah tepung terigu, gula, mentega, susu, telur, dan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkih, dan pala.
Buah-buah kering yang digunakan bisa bervariasi, seperti kismis, kurma, aprikot, ceri, dan nanas.
Brack tidak hanya sekadar kue buah biasa, tetapi juga memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan tradisi Natal.
Dalam pembuatan Brack, biasanya dimasukkan beberapa benda ke dalam adonan, seperti cincin, koin, kancing, dan kain. Setiap benda tersebut memiliki arti tersendiri bagi orang yang menemukannya di potongan kue mereka.
Menurut tradisi, cincin melambangkan pernikahan, koin melambangkan kekayaan, kancing melambangkan kesendirian, dan kain melambangkan kemiskinan.
Dengan demikian, Brack bisa menjadi semacam ramalan atau harapan untuk masa depan. Tentu saja, hal ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak serius.
Brack biasanya disajikan dengan cara dipotong tipis-tipis dan diolesi mentega. Kue ini bisa dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan, camilan, atau hidangan penutup.
