jfid – Wulan Guritno, aktris terkenal di Indonesia, menjadi sorotan publik setelah namanya disebut-sebut sebagai salah satu dari 26 artis yang terlibat dalam kasus promosi judi online. Video dirinya yang mempromosikan situs judi online slot Sakti123 dan Lambung88 viral di media sosial dan menimbulkan kontroversi. Apa sebenarnya yang terjadi? Bagaimana dampaknya bagi Wulan Guritno dan industri hiburan? Dan apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini?
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak tahun 2018 hingga 22 Agustus 2022, pihaknya telah melakukan pemutusan akses terhadap 566.332 konten di ruang digital yang memiliki unsur perjudian. Namun, pemberantasan judi online di Indonesia berat lantaran situs atau aplikasi judi online terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meski aksesnya telah diputus.
Salah satu cara yang dilakukan oleh para penyelenggara judi online untuk menarik perhatian dan kepercayaan masyarakat adalah dengan menggunakan jasa artis atau selebriti untuk mempromosikan situs mereka. Dengan modal uang puluhan juta rupiah, mereka bisa mendapatkan endorse yang memiliki pengaruh besar di media sosial.
Salah satu artis yang diduga menjadi endorse judi online adalah Wulan Guritno. Nama Wulan Guritno disebut-sebut oleh Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) sebagai salah satu dari 26 artis yang terlibat dalam kasus promosi judi online. ALMI melaporkan kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri pada Senin, 4 September 2023.
Kasus ini bermula dari tersebarnya video Wulan Guritno yang dibagikan akun TikTok @REPORT.ID beberapa waktu lalu. Dalam video itu, ia terlihat mempromosikan situs judi online slot Sakti123 yang diklaim sebagai website game online bersertifikat. Video itu ternyata direkam pada tahun 2020, namun baru viral di media sosial belakangan ini.
Tanggapan Wulan Guritno
Wulan Guritno akhirnya buka suara usai videonya promosikan judi online tersebar. Melalui perwakilan manajemennya, Bucie Lee, ia mengaku dirinya korban dan hanya diberitahu situs tersebut merupakan game online.
“Mbak Wulan merupakan korban karena dia mendapat informasi bahwa itu adalah game online. Yang di promosikan oleh banyak sekali artis-artis besar lainnya,” tutur Bucie Lee kepada awak media, pada Selasa (5/9/2023).
Bucie Lee menambahkan bahwa Wulan Guritno juga kaget dan merasa dipojokkan dengan pemberitaan saat ini. Ia merasa heran mengapa videonya ramai lagi setelah tiga tahun berlalu. Ia juga menyalahkan para oknum yang sengaja menaikkan kembali video tersebut.
“Mbak Wulan juga kaget dan merasa dipojokkan dengan pemberitaan saat ini. Karena konten tersebut sudah lama itu dibuat tahun 2020. Kok sekarang mencuat kembali,” kata Bucie Lee menirukan pernyataan sang aktris.
“Mengapa persoalan ini kembali mencuat ya. Siapa yang menyebarkan konten itu sehingga sekarang menjadi perhatian orang lagi,” ujarnya.
Dampak bagi Wulan Guritno dan Industri Hiburan
Kasus promosi judi online yang menyeret nama Wulan Guritno tentu saja berdampak negatif bagi citra dan karier sang aktris. Selain mendapat hujatan dan kecaman dari netizen, ia juga berpotensi mendapat sanksi hukum jika terbukti bersalah.
Menurut Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian, dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
Selain itu, kasus ini juga berdampak bagi industri hiburan di Indonesia. Banyak artis yang merasa khawatir dan waspada dengan tawaran-tawaran endorse yang masuk ke mereka. Mereka harus lebih selektif dan teliti dalam memilih produk atau jasa yang akan mereka promosikan.
Salah satu artis yang mengungkapkan kekhawatirannya adalah Ria Ricis, seorang youtuber dan aktris. Ia mengaku pernah ditawari untuk mempromosikan situs judi online, namun ia menolaknya. Ia juga mengimbau kepada rekan-rekan artisnya untuk tidak tergiur dengan uang yang ditawarkan oleh para penyelenggara judi online.
“Saya pernah ditawari untuk endorse judi online, tapi saya tolak. Saya takut dosa dan takut melanggar hukum. Saya harap teman-teman artis juga bisa menolak tawaran seperti itu. Jangan sampai kita terlibat dalam hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujar Ria Ricis.
Pelajaran dari Kasus Ini
Kasus promosi judi online yang melibatkan Wulan Guritno dan artis-artis lainnya memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Pertama, kita harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi di ruang digital. Jangan mudah percaya dengan klaim-klaim yang dibuat oleh para endorser, apalagi jika berkaitan dengan hal-hal yang berbau perjudian.
Kedua, kita harus lebih bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Jangan asal membagikan atau menyebarkan konten-konten yang berpotensi merugikan orang lain, apalagi jika melanggar hukum. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita di media sosial bisa berdampak bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Ketiga, kita harus lebih peduli dengan masalah judi online di Indonesia. Judi online bukan hanya soal hobi atau kesenangan semata, tapi juga soal kesehatan mental, moral, dan sosial. Banyak orang yang kecanduan judi online dan mengalami kerugian besar, baik secara materi maupun non-materi.
Salah satu contohnya adalah Dion, bukan nama sebenarnya, yang mengaku tak ada uang yang tersisa di tabungannya setelah hampir setahun lebih bermain judi online. Ia bahkan sampai menjual mobilnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menang nggak berasa, tapi kalah malah berasa. Kebalik kan?” kata Dion.
Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mencegah dan memberantas judi online di Indonesia. Kita bisa melaporkan situs-situs atau akun-akun yang terindikasi melakukan perjudian online ke pihak berwenang, seperti Kominfo atau Polri. Kita juga bisa membantu orang-orang yang terjerumus dalam judi online untuk keluar dari lingkaran setan tersebut.