jfid – Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia, tidak tertarik dengan bitcoin. Ia menganggap mata uang kripto itu tidak menghasilkan apa-apa dan hanya bergantung pada permintaan pasar.
Sementara itu, ia lebih memilih dua aset produktif yang menurutnya lebih bernilai dan menguntungkan di masa depan, yaitu lahan pertanian dan apartemen.
Lahan Pertanian: Aset Produktif yang Tahan Krisis
Buffett memiliki sekitar 162.000 hektar lahan pertanian di Amerika Serikat, yang ia beli dengan harga murah pada tahun 1986.
Ia mengatakan bahwa lahan pertanian adalah aset produktif yang dapat menghasilkan hasil panen setiap tahun, tanpa peduli dengan kondisi ekonomi atau politik.
“Tanah pertanian akan menghasilkan jagung, kedelai, gandum, atau apa pun yang Anda tanam di atasnya. Anda tidak perlu memeriksa harga pasar setiap hari, karena Anda tahu bahwa tanah Anda akan tetap produktif selama Anda merawatnya dengan baik,” kata Buffett dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2014.
Buffett juga menambahkan bahwa lahan pertanian memiliki nilai intrinsik yang tinggi, karena permintaan akan pangan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan pendapatan dunia.
Ia membandingkan lahan pertanian dengan emas, yang ia anggap sebagai aset tidak produktif yang hanya mengandalkan spekulasi.
“Jika Anda memiliki seluruh emas di dunia, Anda hanya akan memiliki sebuah kubus dengan sisi 20,5 meter. Anda tidak bisa melakukan apa-apa dengan emas itu, kecuali mengaguminya. Tetapi jika Anda memiliki seluruh lahan pertanian di Amerika Serikat, Anda akan memiliki aset yang dapat menghasilkan makanan, serat, dan bahan bakar untuk jutaan orang,” ujar Buffett.
Apartemen: Aset Produktif yang Memberikan Pendapatan Pasif
Selain lahan pertanian, Buffett juga lebih memilih apartemen sebagai aset produktif yang dapat memberikan pendapatan pasif. Ia memiliki sekitar 4.000 unit apartemen di Amerika Serikat, yang ia sewakan kepada para penyewa dengan harga yang kompetitif.
Buffett mengatakan bahwa apartemen adalah aset produktif yang dapat memberikan aliran kas yang stabil dan meningkat seiring dengan inflasi.
Ia juga mengatakan bahwa apartemen memiliki nilai intrinsik yang tinggi, karena permintaan akan tempat tinggal akan terus ada, terutama di daerah-daerah yang berkembang.
“Apartemen adalah aset produktif yang dapat memberikan layanan kepada para penyewa, yang bersedia membayar sewa setiap bulan. Anda tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga pasar, karena Anda tahu bahwa apartemen Anda akan tetap diminati selama Anda menjaganya dengan baik,” kata Buffett dalam wawancaranya dengan CNBC pada tahun 2019.
Buffett juga menambahkan bahwa apartemen memiliki keunggulan dibandingkan dengan rumah, karena lebih mudah dikelola dan lebih fleksibel.
Ia mengatakan bahwa apartemen lebih cocok untuk generasi muda yang lebih suka berpindah-pindah tempat dan tidak mau terikat dengan kredit rumah.
“Jika Anda memiliki rumah, Anda harus membayar pajak, asuransi, perawatan, dan biaya lainnya. Anda juga harus menanggung risiko penurunan harga rumah, yang bisa terjadi karena berbagai faktor. Tetapi jika Anda menyewa apartemen, Anda hanya perlu membayar sewa dan biaya utilitas. Anda juga bisa pindah kapan saja Anda mau, tanpa harus menjual rumah Anda,” ujar Buffett.
Bitcoin: Aset Spekulatif yang Tidak Memiliki Nilai Intrinsik
Berbeda dengan lahan pertanian dan apartemen, Buffett tidak menyukai bitcoin. Ia mengatakan bahwa bitcoin adalah aset spekulatif yang tidak memiliki nilai intrinsik dan tidak menghasilkan apa-apa.
Ia mengatakan bahwa bitcoin hanya bergantung pada permintaan pasar, yang bisa berubah-ubah secara drastis.
“Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik sama sekali. Bitcoin tidak bisa digunakan untuk apa-apa, kecuali untuk ditukar dengan uang atau aset lainnya. Bitcoin tidak bisa menghasilkan barang atau jasa, tidak bisa memberikan pendapatan atau dividen, dan tidak bisa memberikan perlindungan dari inflasi atau resesi,” kata Buffett dalam wawancaranya dengan CNBC pada tahun 2020.
Buffett juga mengatakan bahwa bitcoin adalah aset yang sangat berisiko dan tidak cocok untuk investor jangka panjang. Ia mengatakan bahwa bitcoin bisa saja menjadi nol atau hampir nol dalam waktu singkat, karena tidak ada yang menjamin nilainya.
“Bitcoin adalah aset yang sangat fluktuatif dan tidak dapat diprediksi. Bitcoin bisa naik atau turun ribuan dolar dalam sehari, tanpa alasan yang jelas. Bitcoin juga bisa hilang atau dicuri oleh peretas, karena tidak ada otoritas yang mengawasinya. Bitcoin adalah aset yang sangat berbahaya dan tidak masuk akal,” ujar Buffett.
Kesimpulan
Warren Buffett, sebagai investor paling sukses di dunia, lebih memilih lahan pertanian dan apartemen sebagai aset produktif yang memiliki nilai intrinsik dan menghasilkan pendapatan pasif.
Ia menghindari bitcoin, sebagai aset spekulatif yang tidak memiliki nilai intrinsik dan tidak menghasilkan apa-apa. Ia mengatakan bahwa lahan pertanian dan apartemen adalah aset yang lebih bernilai dan menguntungkan di masa depan, dari pada bitcoin.