jfid – Pilpres 2024 semakin dekat. Berbagai tokoh politik mulai menunjukkan minatnya untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden. Salah satu pasangan yang menarik perhatian publik adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Keduanya memiliki rekam jejak yang baik sebagai pejabat publik, baik di tingkat daerah maupun nasional. Ganjar dikenal sebagai mantan gubernur Jawa Tengah yang berhasil membangun daerahnya dengan berbagai inovasi dan prestasi.
Mahfud dikenal sebagai mantan ketua Mahkamah Konstitusi dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang berani dan tegas dalam menegakkan hukum dan menjaga stabilitas negara.
Namun, tidak hanya dari kalangan politik, pasangan Ganjar-Mahfud juga mendapatkan dukungan dari kalangan ulama.
Salah satunya adalah KH Ahmad Muhtadi Dimyathi, atau yang lebih akrab disapa Abuya Muhtadi. Beliau adalah ulama kharismatik Banten yang memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah Pandeglang.
Abuya Muhtadi adalah putra dari KH Dimyati Al-Bantani, salah satu ulama besar yang juga guru dari Abuya Uci Turtusi, pendiri Pondok Pesantren Darussalam, Cipasung, Tasikmalaya.
Abuya Muhtadi menyatakan dukungannya kepada Ganjar-Mahfud saat kedua tokoh itu bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Roudlotul ‘Ulum, Kampung Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, Banten pada Senin (13/11/2023).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, Abuya Muhtadi memberikan nasihat kepada Ganjar-Mahfud tentang kondisi politik dan sosial di Indonesia saat ini.
Beliau menekankan pentingnya menjaga ketenangan, kesabaran, dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada.
Beliau juga mengingatkan agar Ganjar-Mahfud selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan.
Dukungan Abuya Muhtadi kepada Ganjar-Mahfud bukanlah tanpa alasan. Beliau melihat bahwa keduanya memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, Pancasila, dan UUD 1945.
Ganjar-Mahfud memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Indonesia dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan lain-lain.
Ganjar-Mahfud juga memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pejabat publik.
Mereka tidak terlibat dalam kasus-kasus korupsi, pelanggaran hukum, atau penyalahgunaan wewenang. Mereka juga memiliki sikap yang santun, rendah hati, dan dekat dengan rakyat.
Abuya Muhtadi juga melihat bahwa Ganjar-Mahfud memiliki kemampuan untuk memimpin Indonesia dengan bijak, cerdas, dan profesional. Mereka memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni di bidangnya masing-masing.
Ganjar memiliki latar belakang pendidikan ilmu politik dan administrasi negara, serta pengalaman sebagai anggota DPR RI dan gubernur Jawa Tengah.
Mahfud memiliki latar belakang pendidikan hukum dan ilmu sosial, serta pengalaman sebagai anggota DPR RI, menteri pertahanan, ketua Mahkamah Konstitusi, dan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan.
Mereka juga memiliki kemampuan komunikasi dan diplomasi yang baik, baik di dalam maupun luar negeri.
Abuya Muhtadi berharap bahwa dukungannya kepada Ganjar-Mahfud dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya umat Islam, untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi Indonesia.
Beliau mengajak seluruh jaringan tarekatnya, yang tersebar di berbagai daerah, untuk mendukung dan mendoakan Ganjar-Mahfud agar berhasil dalam Pilpres 2024.
Beliau juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar, fitnah, atau hoax yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Beliau menginginkan agar Pilpres 2024 dapat berlangsung dengan damai, demokratis, dan bermartabat.
Abuya Muhtadi adalah salah satu contoh ulama yang berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau tidak hanya mengajarkan agama, tapi juga memberikan teladan dan arahan bagi masyarakat dalam berbagai hal.
Beliau tidak hanya mengamalkan agama, tapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sosial, politik, dan kemanusiaan.
Beliau tidak hanya berdiam diri, tapi juga bergerak dan berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Beliau adalah ulama yang berpihak pada kebenaran dan keadilan, serta mencintai tanah airnya, Indonesia.