Tragedi di Balik Nobel Perdamaian: Kisah Yitzhak Rabin

Noer Huda
By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Tragedi Di Balik Nobel Perdamaian: Kisah Yitzhak Rabin
Tragedi Di Balik Nobel Perdamaian: Kisah Yitzhak Rabin
- Advertisement -

jfid – Kisah hidup Yitzhak Rabin, tokoh besar kelahiran Yerusalem pada 1 Maret 1922, mencerminkan perjalanan penuh pengabdian terhadap perdamaian di Israel.

Lahir di masa gejolak perang besar yang mendorong imigrasi etnis Yahudi ke negara-negara lain, Rabin menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Pertanian Kadoorie pada tahun 1940.

Namun, panggilan tugas dan cinta pada tanah airnya memimpinnya untuk memilih jalur militer, bergabung dengan para serdadu Yahudi saat Israel mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1948.

Peran penting Rabin terungkap dalam konflik melawan koalisi negara Arab pada tahun tersebut.

Kepemimpinannya membawa dirinya ditunjuk sebagai kepala staf pasukan Israel pada tahun 1964, menandai awal dari reputasi cemerlangnya dalam dunia militer.

Salah satu pencapaian gemilangnya adalah terlibat dalam strategi sukses dalam Six-Day War melawan koalisi negara Arab.

Tidak hanya di ranah militer, Rabin juga mencurahkan bakatnya di dunia politik sekitar tahun 1970-an.

Bergabung dengan Partai Buruh, popularitasnya tumbuh pesat, membuatnya mendapatkan perhatian Perdana Menteri Golda Meir.

Di bawah mentorannya, Rabin menduduki posisi menteri yang mengukuhkannya sebagai salah satu pemimpin yang disegani.

Puncak penghargaan dalam kariernya datang pada tahun 1994 ketika Rabin, bersama Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres, dan pemimpin Palestina Liberation Organization (PLO) Yasser Arafat, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas peran mereka dalam menyelesaikan konflik antara dua negara melalui Perjanjian Oslo.

Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan singkat. Setahun setelah menerima Nobel Perdamaian, Rabin menghadapi akhir tragisnya. Dalam sebuah acara damai di Tel Aviv, ia ditembak mati oleh seorang mahasiswa hukum Israel bernama Yigal Amir.

Kematian Rabin meninggalkan duka mendalam dan menandai kehilangan seorang pemimpin yang berdedikasi untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan yang penuh dengan konflik.

Dalam sejarah Israel, Yitzhak Rabin tetap dikenang sebagai sosok yang penuh dedikasi, bukan hanya sebagai seorang prajurit ulung, tetapi juga sebagai seorang negarawan yang berusaha keras mencari jalan menuju perdamaian abadi di tanah yang penuh sejarah dan konflik.

Kehidupannya yang singkat, namun penuh makna, memberikan inspirasi bagi generasi-generasi mendatang untuk terus berjuang demi perdamaian dan keselarasan di dunia yang penuh dengan ketegangan.

- Advertisement -
Share This Article