Lombok Tengah,- Ribuan massa dari Gerakan Masyarakat Lombok Tengah mendatangi Kantor Bupati Lombok Tengah untuk melakukan aksi bela ulama pahlawan nasional “Maulana Syaikh TGH. Zainuddin Abdul Madjid” yang namanya di sematkan untuk menggantikan nama Bandara International Lombok (BIL). Kamis, 21/11/2019.
Kedatangan gerakan masyarakat Lombok Tengah Bela Ulama Pahlawan Nasional ini tuntutannya hanya meminta persetujuan Bupati Lombok Tengah dalam penetapan nama perubahan BIL.
“Tuntutannya hanya meminta Bupati, wakil bupati dan sekda menandatangani persetujuan perubahan nama Bandara International Lombok menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid yang sudah kami sediakan” tutur Ahmad, SH, salah satu Korlap Aksi dalam orasinya.
Massa aksi tersebut meminta agar pihak dari Bupati, Wakil Bupati serta Sekda Kabupaten Lombok Tengah agar menemui mereka.
“saya meminta kepada bapak bupati agar mau berdialog dengan kami dan menemui kami” lanjutnya.
Setelah Bupati Lombok Tengah, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Lombok Tengah tidak bisa menemui massa aksi tersebut, M.Samsul Qomar menyatakan akan tetap mengkawal perubahan nama Bandara yang berlokasi di Desa Tanak Awu, Pujut, Lombok Tengah tersebut
“perjuangan tidak cukup sampai disini, Minggu depan, hari senin, insyaallah kami akan membanjiri Kota Mataram” Ujar Samsul Qomar Korlap Aksi.
Sementara itu, Koordinator Umum Aksi Bela Ulama dan Pahlawan Nasional ini mengungkapkan, pihaknya akan mendesak Pemprov. NTB dalam penetapan nama Bandara International Lombok menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid, sesuai dengan SK Kementrian Perhubungan RI.
“hari Senin, kami akan menuntut pihak Pemprov.NTB untuk segera memerintahkan PT Angkasa Pura agar menetapkan nama Bandara International Zainuddin Abdul Madjid secara sah, tanpa mendengar penolakan sepihak dari Pemkab. Lombok Tengah” Ungkap Himni, Kordum Aksi.
Kedatangan ribuan massa aksi selain mendukung perubahan nama Bandara, juga memilik pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh Kordum Aksi. Pernyataan sikap tersebut berbunyi;
“1. Mendukung Pemerintah pusat untuk meresmikan nama Bandara International Zainuddin Abdul Madjid. 2. Hentikan segala bentuk penolakan terhadap keputusan/Kebijakan pemerintah pusat. 3. Hentikan eksploitasi ASN/ PNS/ Guru/ Pemdes untuk kepentingan politik pribadi. 4. Hentikan penggunaan fasilitas Negara untuk melawan Negara. 5. Hentikan politik adu domba antar organisasi untuk kepentingan kekuasaan” baca Himni.
Setalah tidak ditemui Bupati, Wakil Bupati serta Sekda Kabupaten Lombok Tengah, masa membubarkan diri seraya diinstruksikan oleh Korlap untuk memungut sampah bekas aksi mereka.
“masa aksi mari kita sama-sama membubarkan diri, sebab Pak Bupati, Wakil Bupati serta Sekda tidak menemui kita, kita pungut sampah-sampah kita sebagai bentuk dukungan kita terhadap program Pemprov. NTB tentang zero waste” Instruksi M. Samsul Qomar, Korlap.
Laporan: Muh Rizwan