jfid – Lebaran identik dengan berbagai tradisi seru, salah satunya bagi-bagi THR alias Tunjangan Hari Raya. Duh, siapa sih yang gak antusias nunggu momen ini?
Amplop-amplop berisi lembaran rupiah baru bikin dompet makin tebal dan hati makin senang. Tapi, taukah kamu asal-usul tradisi bagi-bagi THR ini?
Asal Usul THR yang Bikin Penasaran
Ternyata, tradisi THR ini udah ada sejak zaman kerajaan lho! Dulu, para raja dan bangsawan memberikan “fitrah” atau zakat kepada rakyatnya di bulan Ramadan.
Tradisi ini kemudian berkembang menjadi pemberian uang kepada keluarga dan kerabat sebagai tanda kasih sayang dan kebahagiaan di hari Lebaran.
Bukan Cuma di Indonesia, lho!
Tradisi bagi-bagi THR gak cuma ada di Indonesia aja. Di beberapa negara Timur Tengah, tradisi ini dikenal dengan istilah “Eidi”. Di negara lain seperti Malaysia dan Singapura, tradisi ini disebut “duit raya”.
THR: Simbol Kasih Sayang dan Kepedulian
Di balik keseruannya, tradisi THR memiliki makna yang mendalam lho! Bagi-bagi THR merupakan simbol kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.
Memberi THR adalah cara untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita sayangi, terutama bagi anak-anak.
THR Zaman Now: Dari Amplop ke E-Wallet
Zaman now, tradisi THR pun semakin kekinian. Gak cuma dibagikan dalam bentuk amplop, THR sekarang juga bisa ditransfer via e-wallet. Praktis dan kekinian banget kan?
Tradisi yang Dinanti-nanti
Bagi banyak orang, tradisi THR merupakan salah satu momen paling dinanti saat Lebaran. Bagi-bagi THR gak cuma bikin senang yang menerima, tapi juga yang memberi.
Tradisi ini menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terkasih.
So, tunggu apa lagi? Siapkan amplop dan e-walletmu untuk tradisi THR di Lebaran tahun ini!