Jurnalfaktual.Id- Banyak kasus seseorang terkena serangan jantung. Bahkan, tidak sedikit nyawa yag melayang akibat tidak dapat diselamatkan.
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Maka, harus dijaga dengan baik organ vital ini, supaya kesehatan tubuh secara keseluruhan juga baik.
Sayangnya, tidak banyak yang mengetahui, bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Gejala penyakit jantung tidak dapat didiagnosis dengan pasti oleh dokter.
Tak jarang, penyakit ini sering disebut sebagai “silent killer”, karena Anda tidak tahu kapan terjadi, apa rasa gejalanya, dan bahkan bisa terjadi begitu saja hingga fatal akibatnya.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara organ penting tubuh bekerja, apa saja jenis penyakitnya, dan bagaimana menjaga dan mencegah kondisi fatal ini terjadi. Mari simak pembahasan lengkap di bawah ini.
Apa saja gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung?
Gejala penyakit ini sebetulnya bervariasi, dan tergantung pada kondisi tertentu. Misalnya, bila Anda memiliki aritmia, gejalanya antara lain: Detak jantung berdebar cepat atau lambat, Pusing, Sakit kepala, Nyeri dada, Sesak napas.
Gejala cacat jantung bawaan juga meliputi perubahan warna kulit, seperti warna kebiruan atau pucat. Anda juga dapat melihat pembengkakan kaki dan perut. Anda menjadi mudah lelah atau sesak napas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik.
Jika Anda memiliki otot jantung yang lemah, aktivitas fisik dapat menyebabkan kelelahan dan sesak napas. Pusing dan pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki juga biasanya disertai kardiomiopati.
Apa Tanda Penyakit Jantung koroner Yang Berbahaya?
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi di mana plak menumpuk di dalam dinding arteri koroner (pembuluh yang mengalirkan darah menuju otot jantung). Plak ini perlahan dapat menghambat arteri jantung, atau mendadak pecah, yang menyebabkan penghambatan lebih akut lagi.
Karena otot jantung membutuhkan persediaan oksigen dan nutrisi berkelanjutan untuk bertahan hidup, penghambatan arteri koroner dengan cepat mengakibatkan masalah serius hingga fatal akibatnya. Berikut merupakan ciri penyakit jantung koroner:
1. Nyeri dada (angina)
Angina adalah nyeri dada yang terjadi ketika area otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Angina akan terasa seperti rasa menekan pada dada, yang biasanya akan dirasakan ketika Anda terlalu banyak beraktivitas.
Selain pada dada, rasa nyerinya juga bisa menjalar ke bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Menurut American Heart Association, wanita cenderung melaporkan serangan jantung yang menyebabkan rasa sakit secara khusus di perut bagian bawah dan bagian bawah dada.
Namun perlu diingat juga, tidak semua nyeri dada adalah gejala penyakit jantung koroner. Nyeri dada akibat angina juga dapat disertai oleh gejala lainnya, seperti keringat dingin.
2. Keringat dingin dan mual
Ketika pembuluh darah menyempit, otot-otot jantung akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia. Kondisi ini akan memicu keluarnya keringat berlebih, yang kemudian muncul sebagai sensasi keringat dingin. Di sisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual dan muntah.
3. Sesak Napas
Jantung yang tidak berfungsi normal akan berimbas pada kelancaran pernapasan penderitanya, sehingga membuat Anda rentan mengalami sesak napas. Sesak napas biasanya terjadi bersamaan dengan nyeri dada hebat.
Apa fungsi jantung?
Menurut Dr. Lawrence Phillips, seorang ahli jantung di NYU Langone Medical Center, jantung merupakan organ tubuh yang bekerja dengan memompa darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Selain itu, organ tubuh penting ini juga bekerja untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh lainnya. Jantung juga berperan untuk menghilangkan racun karbon dioksida dan kotoran lainnya di dalam tubuh.
Jika organ vital pemasok darah ke seluruh tubuh Anda ini bermasalah ia tidak akan mampu memasok darah ke organ tubuh lainnya, maka jaringan tubuh akan ‘kelaparan’ dan akhirnya mati. Tentu hal ini menimbulkan dampak yang fatal bagi kesehatan.
Penulis. : Mam
Editor : Lah
Sumber Rujukan: Hellosehat