Tahun 2019, Jumlah Penyandang Difabel di Bangkalan Mencapai 3.113

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
2 Min Read
Ilustrasi penyandang disabilitas (Foto/Okezone)
- Advertisement -

Bangkalan,Jurnalfaktual.Id- Angka Penyandang disabilitas di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur ternyata cukup tinggi. Belakangan, jumlah difabel di kabupaten ujung barat pulau madura mencapai ribuan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan menyebutkan, tertanggal 3 Desember 2019 tercatat sebanyak 3.113 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 18 kecamatan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Ahmad Riadi menyampaikan, penyandang difabel terdiri 5 kategori. Diantaranya bisu, netra, mental dan ganda.

“Jadi jumlahnya dari lima kategori itu mencapai 3.113 dan tersebar di 18 kecamatan,” tutur dia kepada Jurnalfaktual.Id. Selasa (3/12/2019).

Ad image

Ia mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat masih akan melakukan pendataan kembali untuk penyandang disabilitas.

“Karena dari kementerian harus sesuai by name, by address, By NIK dan By Foto. Jadi kita harus mendata kembali,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia berharap kepada masyarakat apabila ada pendataan terkait difabel agar ikut serta menunjukkan serta memberikan informasi kepada Tim Kesejahteran Sosial Kecamatan (TKSK) untuk validitas data.

“Diharapkan kepada masyarakat agar memberikan suatu informasi misal petugas datang kerumah memberikan data yang akurat by foto juga. Januari mendatang akan mulai mendata,” katanya.

Tak hanya itu, jika masyarakat menemukan penyandang disabel luput dari pendataan tim TKSK agar disampaikan.

“Kalau luput dari pendataan laporkan kepada kemi, ini baik malah dan sangat membantu,” pintanya.

Terkait pengayoman terhadap difabel,
pihaknya juga terus berupaya merangkul sekaligus membekali penyandang difabel dengan pelatihan- pelatihan agar bisa berkarya meski mengalami kekurangan.

“Sebentar lagi kita akan kirim 1 orang disabilitas ke surakarta untuk mengikuti pelatihan selama 6 bulan. Insyaallah Januari ini berangkat, kita antarkan mereka,” terangnya.

Kata dia, pada dasarnya difabel memiliki hak dan kesempatan hidup yang sama dengan manusia pada umumnya. “Kita akan terus merangkul dan memberikan yang terbaik bagi mereka,” tandasnya.

Penulis: Lah

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article