jfid – Syahrul Yasin Limpo resmi mengundurkan diri dari Menteri Pertanian. Dirinya langsung berkirim surat pada Presiden Jokowidodo melalui Mensesneg Pratikno. Kamis (5/10/2023).
Di depan Istana Presiden setelah Syahrul Yasin Limpo bertemu dengan Pratikno. Di depan para wartawan, ia mengatakan dengan tegas jika dirinya adalah orang Bugis Makassar yang dikenal menjaga harkat dan martabat.
“Saya orang Bugis Makassar, harga diri lebih tinggi dari jabatan dan pangkat,” ucap Syahrul di hadapan awak media.
Harga diri dan martabat sangat penting dalam budaya Bugis Makassar di Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan bagaimana harga diri dan martabat ditekankan dalam budaya mereka:
1. Sipakatau (Menghormati Orang Lain): Dalam budaya Bugis Makassar, menghormati orang lain sangat penting. Hal ini mencerminkan harga diri dan martabat seseorang. Mereka percaya bahwa setiap individu harus diperlakukan dengan hormat dan keadilan.
2. Siri’ (Rasa Malu: Konsep Siri’ adalah bagian integral dari budaya Bugis Makassar. Siri’ adalah rasa malu atau kehilangan muka. Menjaga Siri’ mereka adalah cara bagi orang Bugis Makassar untuk menjaga harga diri dan martabat mereka.
3. Pesse (Ikatan atau Kesetiaan): Pesse adalah ikatan atau kesetiaan antara individu dan komunitasnya. Ini mencerminkan bagaimana martabat dan harga diri seseorang terkait erat dengan hubungan mereka dengan orang lain dalam komunitas mereka.
4. Pangaderreng (Kepemimpinan): Dalam budaya Bugis Makassar, kepemimpinan dihargai dan dihormati. Seorang pemimpin diharapkan untuk menjaga martabat dan harga diri mereka serta komunitas mereka.
5. Pammase (Kerja Keras): Orang Bugis Makassar percaya pada nilai kerja keras. Mereka percaya bahwa kerja keras dapat meningkatkan harga diri dan martabat seseorang.
Setiap aspek ini menunjukkan bagaimana harga diri dan martabat dipandang dan dipertahankan dalam budaya Bugis Makassar. Mereka percaya bahwa menjaga harga diri dan martabat adalah penting untuk menjaga harmoni dalam komunitas mereka.
Aroma politisasi dalam kasus Syahrul Yasin Limpo mencuat setelah adanya laporan dugaan pemerasan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus tersebut.
Berikut adalah beberapa prestasi yang dicapai oleh Syahrul Yasin Limpo selama menjabat sebagai Menteri Pertanian:
1. Penghargaan dari Komisi Informasi Pusat (KIP): Pada 21 November 2019, Kementan menerima penghargaan atas capaian sebagai Badan Publik Informatif.
2. TOP Digital Implementation on Ministry 2019: Pada 27 November 2019, Kementan meraih penghargaan ini.
3. Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Terbaik: Pada 12 Desember 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika menetapkan Kementan sebagai kementerian terbaik dalam mengelola informasi dan komunikasi publik selama 2019.
4. Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK): Pada 13 Desember 2019, Kementan berhasil meraih kembali penghargaan ini.
5. Penghargaan Kategori AA (Sangat Memuaskan) dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI): Pada 26 Februari 2020, Kementan menerima penghargaan ini.
6. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): Pada 21 Juli 2020, Kementan kembali meraih opini WTP.
7. Penghargaan ‘Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK): Pada 26 Agustus 2020, KPK memberi penghargaan kepada Kementan berupa Sertifikat ANPK.
Selain itu, Syahrul Yasin Limpo juga dinilai sukses menyalurkan KUR sektor pertanian dengan jumlah yang sangat besar di sektor produksi.