Daihatsu bersama dengan induknya, Toyota, berjanji untuk melakukan perbaikan dan pencegahan agar skandal ini tidak terulang lagi.
Salah satu langkah yang diambil Daihatsu adalah melakukan perombakan besar-besaran dalam tubuh perusahaan. Daihatsu akan meninjau dan merevisi pelaksanaan sertifikasi yang sudah diterbitkan, serta merombak budaya perusahaannya.
Daihatsu juga akan meningkatkan pengawasan dan transparansi dalam proses pengujian dan sertifikasi.
Selain itu, Daihatsu akan melakukan verifikasi teknis menyeluruh terhadap produk-produk yang terlibat dalam skandal ini, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ditemukan adanya masalah keamanan.
perusahaan ini juga akan berkoordinasi dengan otoritas terkait di negara-negara tempat produknya dipasarkan, termasuk Indonesia.
Daihatsu mengklaim bahwa produk-produk yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak oleh skandal ini. Namun, Daihatsu tetap mengimbau pelanggan di Indonesia untuk tetap menggunakan kendaraan Daihatsu dengan aman dan nyaman.
ia juga menjamin bahwa produk-produknya di Indonesia telah memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Daihatsu merupakan salah satu merek mobil yang populer di Indonesia, dengan produk-produk andalannya seperti Ayla, Sigra, Xenia, Terios, dan Gran Max.
ia juga memiliki pabrik di Indonesia melalui PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang memproduksi dan mengekspor mobil ke beberapa negara, seperti Agya, Raize, dan Yaris Cross.
Dengan skandal ini, Daihatsu dihadapkan pada tantangan untuk memulihkan kepercayaan pelanggan dan pasar. Daihatsu harus membuktikan bahwa produk-produknya berkualitas dan aman, serta tidak mengorbankan integritas dan tanggung jawabnya.
Daihatsu juga harus berupaya untuk menjadi produsen yang dapat memasok transportasi masyarakat yang sesuai untuk lahan dan jalan raya Jepang, sebagaimana visinya.