jfid – Daihatsu Motor Co., Ltd., salah satu produsen mobil terbesar di Jepang, menghadapi krisis kepercayaan setelah terungkap adanya skandal manipulasi uji keselamatan dari produk-produknya.
Skandal ini melibatkan 64 model dan 3 mesin yang sedang dalam tahap produksi maupun pengembangan, termasuk beberapa yang dipasok kepada merek lain seperti Toyota, Mazda, dan Subaru.
Skandal ini bermula pada April 2023, ketika Daihatsu menemukan penyimpangan terhadap trim pintu, yang merupakan bagian dari uji tabrakan samping.
Pada Mei 2023, muncul perbedaan dari hasil uji tabrakan sisi samping mobil. Daihatsu kemudian membentuk komite independen yang berasal dari pihak ketiga untuk menyelidiki masalah ini.
Hasil penyelidikan yang diumumkan pada Desember 2023 menunjukkan bahwa Daihatsu telah melakukan 174 kasus manipulasi dalam penerbitan sertifikat uji keselamatan.
Manipulasi ini dilakukan dengan cara memotong bagian belakang plastik trim pintu depan, mengganti suku cadang dengan yang tidak sesuai, atau hanya melakukan uji tabrak pada satu sisi pintu saja.
Motif di balik manipulasi ini adalah untuk mempercepat proses sertifikasi dan menghindari keterlambatan dalam pengembangan produk.
Petugas yang bertanggung jawab khawatir produk mereka tidak sesuai dengan jadwal pemasaran jika gagal dalam uji keselamatan. Namun, tindakan ini justru menimbulkan dampak negatif bagi reputasi dan kredibilitas Daihatsu.
Daihatsu pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Daihatsu juga melaporkan hasil penyelidikan dan tanggapan resminya kepada pemerintah Jepang melalui Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri.