Siapa Sebenarnya Daniel Ek? Menguak Pemilik Spotify di Balik Isu Pro-Israel

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Dukungan untuk Israel atau Palestina? Kontroversi di Balik Platform Musik Ternama
Dukungan untuk Israel atau Palestina? Kontroversi di Balik Platform Musik Ternama
- Advertisement -

jfid – Spotify, platform streaming musik yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang, baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial akibat tuduhan mendukung Israel.

Tuduhan ini muncul setelah artikel di situs resmi Spotify pada 18 Oktober 2023 menyebut bahwa peristiwa di Israel adalah serangan teroris, sementara Gaza sedang menghadapi krisis kemanusiaan. Namun, benarkah tudingan tersebut?

Spotify didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon pada tahun 2006 di Swedia.

Daniel Ek, seorang pria kelahiran Stockholm, Swedia, telah menunjukkan minat besar pada teknologi sejak usia muda.

Ad image

Ek memiliki hampir 9% saham Spotify, tetapi melalui struktur saham dual-klas, ia mengendalikan 37% hak suara dalam perusahaan.

Bersama Lorentzon, yang sebelumnya mendirikan dan bekerja di TradeDoubler—perusahaan yang mengakuisisi perusahaan Ek sebelumnya, Advertigo—mereka merevolusi industri musik dengan menciptakan layanan streaming yang memberikan akses ke jutaan lagu dan podcast dari seluruh dunia.

Pertanyaan yang timbul adalah, apakah Spotify benar-benar mendukung Israel? Klaim ini didasarkan pada artikel di situs resmi Spotify yang menyebut insiden di Israel sebagai serangan teroris.

Namun, hingga kini, belum ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Spotify secara aktif mendukung pendudukan Israel atau terlibat dalam kontroversi politik di Timur Tengah.

Dalam dunia yang semakin terhubung dan global, perusahaan seperti Spotify sering kali tidak dapat menghindari isu politik internasional.

Namun, penting untuk membedakan antara pandangan individu dan kebijakan perusahaan. Meski Daniel Ek adalah pendiri dan CEO Spotify, pandangan pribadinya tidak selalu mencerminkan kebijakan resmi perusahaan.

Sebagai konsumen, kita perlu tetap kritis dan memeriksa informasi yang kita terima. Dalam kasus ini, meskipun ada tuduhan bahwa Spotify mendukung Israel, bukti konkret belum ditemukan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mencari informasi dari berbagai sumber dan membuat keputusan berdasarkan fakta, bukan asumsi.

Dengan demikian, sementara tuduhan ini masih beredar, penting bagi kita untuk memahami bahwa dunia bisnis dan politik sering kali memiliki dinamika yang kompleks, dan tidak semua informasi yang beredar mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya.

- Advertisement -
Share This Article