Setelah TikTok Shop, Kini Viral Pedagang Minta Shopee dan Lazada Ditutup: Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Rasyiqi
By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
5 Min Read
Kenapa Tiktok dilarang, Tapi Tidak Dengan Shopee? (jfid)
- Advertisement -

jfid – TikTok Shop, layanan jual beli online yang terintegrasi dengan aplikasi media sosial TikTok, baru saja mengumumkan penangguhan sementara operasinya di Indonesia.

Keputusan ini diambil untuk mematuhi aturan baru pemerintah Indonesia yang mengharuskan platform media sosial memisahkan pembayaran dari belanja atau berisiko kehilangan lisensinya.

Pemerintah Indonesia mengatakan aturan ini bertujuan untuk melindungi pedagang fisik dan online lokal.

Namun, tidak semua pedagang online menyambut baik kebijakan ini. Beberapa di antaranya bahkan mengunggah video di TikTok yang menuntut agar platform e-commerce lain seperti Shopee dan Lazada juga ditutup. Video-video ini menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari netizen.

Apa sebenarnya yang mendorong pedagang online untuk meminta penutupan platform e-commerce lain? Apakah mereka merasa terancam oleh persaingan yang semakin ketat? Apakah mereka khawatir akan kehilangan pelanggan mereka yang beralih ke TikTok Shop? Atau apakah mereka hanya ingin mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap aturan baru pemerintah?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu melihat lebih dekat fenomena TikTok Shop di Indonesia. TikTok Shop adalah solusi jualan online terlengkap yang didukung dengan ekosistem konten TikTok yang unik.

Dengan TikTok Shop, penjual dan brand bisa memasarkan dan menjual produk mereka kepada komunitas TikTok untuk dibeli langsung dari video singkat, live streaming, dan etalase produk di profil².

TikTok Shop menawarkan berbagai keuntungan bagi pedagang online, yaitu akses ke jutaan pengguna TikTok yang aktif dan antusias. Kemudahan dalam membuat dan mengunggah video yang menarik dan informatif tentang produk mereka.

Pengguna juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui live streaming dan fitur chat. Kemampuan untuk membangun loyalitas pelanggan dengan memberikan diskon, voucher, dan hadiah.

Dukungan langsung dari tim TikTok Shop dalam hal pembelajaran, bimbingan, dan masalah teknis. Tidak heran jika banyak pedagang online yang tertarik untuk bergabung dengan TikTok Shop.

Salah satunya adalah Anugerah Helm, penjual helm motor yang mengaku mendapatkan kenaikan omzet hingga 150 kali lipat setelah menggunakan TikTok Shop. Ia mengatakan bahwa membuat video menjadi peluang besar bagi para penjual untuk menjual produk mereka.

“TikTok telah membantu kami untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dari fitur video singkat mereka,” katanya.

Namun, tidak semua pedagang online merasakan manfaat yang sama dari TikTok Shop. Beberapa di antaranya malah merasa dirugikan oleh kehadiran platform ini.

Mereka mengeluh bahwa TikTok Shop membuat pasar online menjadi lebih ramai dan kompetitif. Mereka juga merasa bahwa TikTok Shop tidak adil karena memberikan keistimewaan kepada pedagang yang memiliki banyak pengikut dan tayangan video.

Mereka khawatir bahwa pelanggan mereka akan beralih ke pedagang lain yang lebih populer di TikTok.

Hal ini mendorong sebagian pedagang online untuk memprotes keberadaan TikTok Shop. Mereka mengunggah video di TikTok yang menuntut agar platform ini ditutup.

Mereka juga menyerukan agar platform e-commerce lain seperti Shopee dan Lazada ikut ditutup karena dianggap merugikan pedagang lokal.

Mereka berharap bahwa dengan menutup platform-platform ini, mereka akan mendapatkan kembali pasar online yang lebih sehat dan adil.

Namun, tuntutan mereka ini menuai kritik dari netizen. Banyak netizen yang mengecam pedagang online yang meminta penutupan platform e-commerce lain.

Mereka menganggap tuntutan mereka sebagai bentuk iri hati dan tidak mau bersaing secara sehat. Mereka juga menilai bahwa tuntutan mereka tidak masuk akal dan tidak realistis.

Mereka menyarankan agar pedagang online yang tidak puas dengan TikTok Shop untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, atau mencari platform lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sementara itu, TikTok Shop sendiri mengatakan bahwa penangguhan operasinya di Indonesia hanya bersifat sementara.

Mereka berjanji akan segera kembali beroperasi setelah menyesuaikan diri dengan aturan baru pemerintah.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui platform mereka.

Mereka berharap bahwa TikTok Shop dapat menjadi mitra bagi para pedagang online untuk mencapai kesuksesan bersama.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article