Serangan AS & Inggris ke Yaman Picu Reaksi Rusia, China, dan Iran

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
3 Min Read
Cina Siapkan Armada Di Timur Tengah, Apa Maksudnya?
Kapal Binzhou dari Angkatan Laut Tiongkok berada di Laut China Timur, 27 Desember 2022. Xu Wei/Xinhua via AP)
- Advertisement -

jfid – Tegangnya situasi di Timur Tengah semakin meningkat setelah AS dan Inggris melakukan serangan udara, laut, dan darat terhadap Yaman pada Kamis (11/1/2024) malam.

Serangan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal-kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai.

Houthi, kelompok yang didukung Iran, bersumpah untuk menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel dan bersikeras memblokade jalur pelayaran utama dunia itu sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza dan perlawanannya dalam menghadapi agresi militer Israel.

Houthi juga mengklaim telah menembak jatuh pesawat tempur Israel dan AS di wilayah udara Yaman.

Serangan AS dan Inggris ke Yaman menimbulkan reaksi keras dari dunia internasional, terutama dari Rusia, China, dan Iran.

Rusia, yang merupakan sekutu Iran, telah mengirim pesan kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang mengatakan bahwa mereka menganggap penggunaan kekuatan di Yaman sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB.

Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini telah menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB diadakan pada hari Jumat.

China, yang juga memiliki hubungan baik dengan Iran, telah mengecam serangan AS dan Inggris ke Yaman dan menyerukan penghentian segera kekerasan.

Beijing juga mengatakan bahwa mereka tidak menolak ajakan AS untuk bergabung dalam koalisi 10 negara yang bertujuan untuk melindungi kapal-kapal komersial di Laut Merah dari serangan Houthi.

Namun, China menekankan bahwa mereka lebih mendukung solusi politik dan dialog damai untuk menyelesaikan krisis di Timur Tengah.

Iran, yang merupakan pendukung utama Houthi, telah mengutuk serangan AS dan Inggris ke Yaman sebagai tindakan brutal dan tidak manusiawi yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.

Teheran juga mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan kegagalan kebijakan AS dan sekutunya dalam menghadapi perlawanan rakyat Yaman.

Iran juga mengancam akan memberikan respons yang tepat jika serangan-serangan tersebut berlanjut.

Sementara itu, Israel, yang merupakan sekutu AS dan Inggris, telah menyambut baik serangan-serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka adalah langkah yang penting untuk menghentikan ancaman Houthi terhadap keamanan dan stabilitas regional.

Tel Aviv juga mengatakan bahwa mereka siap untuk membela diri dari setiap serangan yang ditujukan kepada mereka oleh Houthi atau Iran.

Serangan AS dan Inggris ke Yaman telah menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah, yang melibatkan berbagai kepentingan dan aktor regional dan internasional.

Diperlukan upaya diplomasi dan keterlibatan semua pihak untuk mencari solusi damai dan adil yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat di kawasan tersebut.

- Advertisement -
Share This Article