Jakarta – Penemuan baru dalam dunia kedokteran telah dilakukan oleh para peneliti di China.
Mereka berhasil menemukan golongan darah baru yang sangat langka, yakni golongan darah P.
Penemuan ini merupakan yang pertama di dunia dan telah mengubah pemahaman kita tentang golongan darah manusia.
Penemuan Golongan Darah P
Golongan darah P ditemukan berdasarkan hasil deteksi dalam sampel golongan darah yang sangat langka di sebuah rumah sakit di China timur.
Temuan ini dilaporkan dari sebuah rumah sakit di Taizhou, lebih tepatnya di China Timur, provinsi Jiangsu.
Rumah sakit tersebut menyebutkan bahwa sebelumnya ada seseorang dengan golongan darah P, ditemukan saat melakukan tes darah rutin di rumah sakit tersebut.
Sejarah Penemuan Golongan Darah
Sejarah penemuan golongan darah berkaitan erat dengan sejarah transfusi darah.
Transfusi darah pertama dilakukan pada abad ke-17 oleh dokter Inggris bernama William Harvey, yang mengambil darah dari arteri dan memindahkannya ke vena pasien yang sakit.
Baru pada awal abad ke-20, para ilmuwan berhasil memahami bahwa golongan darah manusia terdiri dari jenis-jenis yang berbeda dan perlu dipertimbangkan dalam transfusi darah.
Pada tahun 1901, seorang ilmuwan Austria bernama Karl Landsteiner menemukan sistem golongan darah ABO yang paling umum.
Ia menemukan bahwa ada zat tertentu pada permukaan sel darah merah manusia, yang ia sebut sebagai antigen A dan antigen B.
Ia kemudian mengelompokkan orang-orang berdasarkan keberadaan atau ketiadaan antigen ini pada sel darah merah mereka, dan menemukan bahwa ada empat jenis golongan darah yang berbeda: A, B, AB, dan O.
Implikasi Penemuan Golongan Darah P
Penemuan golongan darah P ini membuka peluang baru dalam penelitian medis dan kedokteran.
Dengan pengetahuan baru ini, para peneliti dapat lebih memahami bagaimana golongan darah mempengaruhi kesehatan manusia dan bagaimana mereka dapat memanfaatkan informasi ini untuk meningkatkan perawatan pasien.
Namun, penemuan ini juga menimbulkan tantangan baru.
Memiliki golongan darah yang langka seperti P dapat membuat seseorang lebih sulit menerima transfusi darah.
Hal ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan tertentu, terutama setelah transplantasi organ dan selama kehamilan.
Dengan demikian, penemuan golongan darah P ini merupakan langkah penting dalam penelitian medis dan kedokteran.
Meskipun tantangan yang ada, penemuan ini menawarkan peluang baru untuk memahami dan mengobati berbagai kondisi kesehatan.