jfid – Tugu Pahlawan, monumen megah yang berdiri kokoh di tengah Kota Surabaya, menjadi lambang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa.
Monumen ini didirikan untuk memperingati momen heroik Pertempuran 10 November 1945, ketika para arek-arek Suroboyo dengan gagah berani melawan pasukan Sekutu dan Belanda.
Dibangun pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan setahun kemudian oleh Presiden Soekarno, Tugu Pahlawan terletak di Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Menjadi markah tanah yang tak terhindarkan bagi setiap pengunjung kota ini, Tugu Pahlawan menceritakan cerita luhur para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.
Monumen ini bukan hanya sekadar struktur batu yang megah, tetapi juga sebuah penghormatan mendalam kepada mereka yang telah mengabdikan hidupnya demi negeri ini.
Setiap detailnya dirancang dengan cermat untuk memastikan bahwa warisan perjuangan para pahlawan tetap hidup dalam ingatan kita.
Untuk melengkapi konteks sejarahnya, Museum Sepuluh November didirikan di kompleks Tugu Pahlawan pada tahun 1991 dan diresmikan pada tahun 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Museum ini hadir dengan tujuan mulia, yaitu mendukung eksistensi Tugu Pahlawan dan menjadi tempat di mana generasi muda dapat belajar tentang sejarah kepahlawanan bangsa ini.
Pada tanggal 22 Oktober 2023, Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya menjadi saksi dari acara besar, yaitu Apel Hari Santri. Presiden Jokowi turut hadir dalam momen bersejarah ini.
Ribuan santri memenuhi Lapangan Tugu Pahlawan, menciptakan pemandangan yang menggetarkan. Kehadiran mereka adalah bukti nyata bahwa semangat perjuangan para pahlawan masih berkobar dalam hati santri-santri muda kita.
Tugu Pahlawan Surabaya bukan hanya sekadar monumen batu, melainkan penjaga cerita perjuangan dan semangat yang harus diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.
Sebuah simbol keberanian dan tekad untuk terus mempertahankan kemerdekaan, Tugu Pahlawan tetap bersinar sebagai cahaya harapan bagi seluruh bangsa Indonesia.
