Sejarah Pergerakan HMI di Indonesia

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
- Advertisement -

jf.id – HMI atau kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Islam merupakan salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia yang tetap memberikan kontribusi terhadap pengkaderan dan mencetak mahasiswa yang melek akan politik yang berlandaskan keagamaan.

Tepat Hari Rabu 5 Febuari 2020 adalah hari Ulang tahun lahir nya Organisasi Perjuangan ini (Himpunan Mahasiswa Islam), dimana HMI kita ketahui merayakan ke-73 tahun-Nya. Paska HMI didirikan oleh Lafran Pane dan beberapa temannya pada tahun 1947 silam di salah satu ruang kelas yang ada di STI ( Sekolah Tinggi Islam ) atau sekarang lebih dikenal dengan UII (Universitas Islam Indonesia) yang ada di Yogyakarta.

Hingga kini menjadi salah satu organisasi mahasiswa keagamaan terbesar di Indonesia. HMI menjadi organisasi Mahasiswa berbasis keagamaan yang sudah matang akan pengalaman, dan konsisten dalam perjuangan.

HMI didirikan bukannya tanpa tujuan. Para founding father-nya sangat paham dengan kondisi bangsa pada saat itu. Oleh karena itu dengan maksud yang mulia, HMI diharapkan membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Ad image

Secara Historis sejarah, latar belakang lahirnya HMI ikut serta menjadi garda terdepan untuk bangsa dari penjajahan bangsa asing di indonesia.
Tentu kita ketahui dan mengingat islam sebagai agama yang di anut oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang semakin luntur pemahaman dan penghayatan untuk mengimplementasi dalam keseharian termasuk dilingkungan kemahasiswaan dan perguruan tinggi. Karenanya, HMI sebagai Azas Islam yang ada dan tertuang di dalam AD HMI (Anggaran Dasar). Yang kita ketahui sebagai wawasan Ke islaman dan ke ummatan.

73 tahun adalah angka yang tidak muda lagi apalagi untuk manusia sudah pastinya mengalami banyak persolan dalam tubuh nya. Begitu banyak dinamika yg dialami. Kalau kita bilang hampir seumuran merdekanya bangsa ini. Selama itu pula lah HMI telah memberikan kontribusinya, pengabdiannya dan perjuangannya dalam setiap lembar catatan bangsa indonesia ini, dengan kata lain tidak ada sedikitpun yang terlewatkan dalam sejarah indonesia, wajar saja HMI sering di sebut anak kandung ummat atau anak kandung revolusi.

HMI memiliki visi dan misi yang jelas dan terstruktur untuk menempah kadernya menjadi pelopor disetiap lini kehidupan, Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. Adalah salah satu tujuan HMI yang menjadikan kadernya siap menjawab tantangan zaman. Bukan itu saja misi misi yang ada di HMI memiliki semangat perjuangan bagi kader HMI.

Ada beberapa poin penting yang harus kita pegang teguh untuk menjadi insan paripurna misi diantaranya. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan ummat, Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dinnul Islam dalam kehidupan, Memperkuat ukhuwah Islamiyah sesama Umat, Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah, Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya, Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan.

Patut kita berbangga diri karena sudah di lahirkan dan dibesarkan melalui pendidikan di HMI.
“HMI Tidak akan saya bubarkan, karena HMI adalah Organisasi Pergerakan Mahasiswa yang Progresif Revolusioner” itulah kata yang diucapkan seorang proklamator Bangsa Ini Dr. (H.C) H. Ir. Soekarno .

HMI bisa dikatakan Sebagai Aset bangsa Indonesia bahkan Dunia, mengingat dari rahim ideologis, maupun candradimuka. HMI akan sampai kapan pun menjawab perubahan zaman. Tidak hanya itu HMI telah ada dan akan ada melahirkan tokoh tokoh yang akan merubah tatanan masyarakat dengan nilai-nilai ke-islaman-nya.
Kalau meminjam istilah Seorang Filsuf italia seorang politik dan penulis Antonio Gramsci ” teknokrat dan katalisator diberbagai bidang sosial – masyarakat”.

Tanggung jawab kader Millenial adalah sangat besar untuk berperan dalam bangsa ini mengingat sebagai organisasi kader dan perjuangan HMI harus dituntut Kontribusinya dan harus menampilkan dirinya sebagai pembaharuan di skala tingkat internasional. Dengan semangat nilai-nilai dasar perjuangan ( NPD ) yang di gawai sebagai matra ideologis himpunan.

Kita ketahui bahwasannya HMI sudah menapakki kakinya di negara-negara seperti Malaysia, Tiongkok, Australia oleh PB HMI (Pengurus Besar ) hal ini harus dilakukan terus menerus sebagai restorasi HMI akan khittah perjuangan untuk mempertahankan eksistensi dan tidak kehilangan marwahnya.

Hal ini akan dilakukan HMI dimana perkembangan zaman semakim pesat yang menjadi senjata untuk tetap melakukan yang terbaik untuk bangsa indonesia. Perjuangan HMI dapat kita rasakan dimanapun kita berada. Hujan, panas, badai takkan lapuk oleh masa, seperti pernyataan Jendral Soederman pada Milad HMI ke-1 tahun 1948. Bahwa (HMI) bukan saja Himpunan Mahasiswa Islam. Tapi, (HMI) adalah Harapan Masyarakat Indonesia.

Selamat Ulang Tahun Himpunan Ku ke-73??Kami akan tetap merawat Himpunan ini dengan bingkai Ke-islaman dan ke-indoesiaan

Bahagia HMI
Jayalah Kohati
Dedikasi Berhimpun
Yakin Usaha Sampai

Penulis : Riki Hambali Tanjung, Ketua Umum HMI Komisariat Persiapan Fakultas Ilmu Sosial UIN-SU.

- Advertisement -
Share This Article