Sahur Sehat, Puasa Kuat: Hindari Tidur untuk Ramadan yang Lebih Produktif

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
2 Min Read
- Advertisement -

jfid – Sahur adalah momen penting di bulan Ramadan, bukan hanya sebagai persiapan fisik untuk berpuasa, tapi juga sebagai waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif.

Tidur setelah sahur mungkin terdengar menggoda, tapi ternyata ada beberapa alasan mengapa kebiasaan ini sebaiknya dihindari:

Pencernaan Terhambat: Tidur langsung setelah makan sahur bisa mengganggu proses pencernaan. Tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan, dan tidur bisa membuat proses ini menjadi lambat, yang berakibat pada masalah pencernaan seperti mulas atau gangguan lambung.

Risiko Asam Lambung: Berbaring setelah makan meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan, yang bisa menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri dada, kondisi yang dikenal sebagai heartburn atau GERD.

Ad image

Kualitas Salat Subuh: Tidur setelah sahur bisa membuat anak sulit bangun untuk salat subuh, yang berpengaruh pada kualitas ibadah mereka.

Manfaat Nutrisi Berkurang: Tidur setelah sahur dapat mengurangi manfaat nutrisi dari makanan karena tubuh tidak menyerapnya dengan baik saat seseorang tertidur.

Dehidrasi: Tidur setelah sahur bisa membuat anak lupa minum air yang cukup, meningkatkan risiko dehidrasi selama berpuasa.

Kebiasaan Malas: Tidur setelah sahur bisa menjadi kebiasaan malas. Lebih baik memanfaatkan waktu dengan aktivitas bermanfaat seperti membaca Alquran atau berdoa.

Mengajarkan anak-anak untuk tidak tidur setelah sahur dan memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang positif akan membantu mereka menjalani puasa dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Dengan begitu, Ramadan tidak hanya menjadi bulan puasa, tapi juga bulan penuh berkah dan produktivitas.

- Advertisement -
Share This Article