Rumah Layak Huni, 84 dari 100 Keluarga di Indonesia Sudah Punya

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
2 Min Read
Rumah Layak Huni, 84 dari 100 Keluarga di Indonesia Sudah Punya
Rumah Layak Huni, 84 dari 100 Keluarga di Indonesia Sudah Punya
- Advertisement -

jfid – Menempati rumah yang memiliki bangunan yang kuat dan tahan lama adalah impian banyak keluarga di Indonesia.

Selain memberikan kenyamanan, rumah yang kokoh juga menjamin keamanan dan keselamatan penghuninya. Namun, apakah semua keluarga di Indonesia sudah bisa mewujudkan impian tersebut?

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 83,92 persen keluarga di Indonesia sudah menempati rumah dengan ketahanan bangunan.

Artinya, dari 100 keluarga, ada 84 keluarga yang tinggal di rumah yang memenuhi kriteria rumah layak huni dari segi bahan bangunan.

Ad image

Kriteria ketahanan bangunan rumah mencakup jenis bahan atap, dinding, dan lantai yang terluas yang menggunakan material permanen.

Misalnya, atap dari beton, genteng, seng, atau kayu/sirap; dinding dari tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan, atau batang kayu; dan lantai dari marmer/granit, keramik, parket/vinil/karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau semen/bata merah.

Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak memenuhi kriteria, maka rumah tersebut tidak dikatakan memiliki ketahanan bangunan.

Oleh karena itu, ketiga unsur tersebut harus dipenuhi agar rumah bisa dikategorikan sebagai rumah layak huni.

BPS juga mencatat, persentase keluarga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan lebih tinggi di daerah pedesaan dibanding perkotaan.

Provinsi yang memiliki persentase tertinggi adalah Kalimantan Utara dengan 99,53 persen, sedangkan yang terendah adalah Kepulauan Bangka Belitung dengan 43,08 persen.

Rumah dengan ketahanan bangunan adalah salah satu syarat untuk menciptakan kesejahteraan keluarga.

Dengan memiliki rumah yang kokoh, keluarga bisa terhindar dari dampak bencana alam, penyakit, dan gangguan keamanan.

Semoga semakin banyak keluarga di Indonesia yang bisa memiliki rumah dengan ketahanan bangunan di masa depan.

- Advertisement -
Share This Article